Ku berdiri pada gelap dengarkan gemuruh ombak menjamahi bibir pantai.
Jiwaku memasir di mainkan riak-riak, ikuti angin yang mendebur.
Menatap aku tajam pada gulita segenap jiwa,
semua tanya hanya ku genggam dan ikat erat
dalam dada ta' mesti terlempar jauh.
Kau ku renangi..
Dengan segenap rasa yang mengombak di samudera bathin ini....
ta' memanggil daku, biarkan merasuki terdalam qalbumu..
Karang yang membentangi hati, perlahan curing goreskan kaki.
Teteskan darah asmara yang me_magma pada palung diri..
Duhai camar..
Yang bersembunyi dari cengkram malam,
rindu aku nyanyi candamu temani sungkurku.
Angin melontar-lontarkan bayang,
menghela ajakku berlari sejauh bintang.
Agar ta' ada lagi nyanyian romansa
yang ku ciptakan bertahun-tahun...
Walau kemana asa ku kuburkan,
ta' kan sirna liontin pada jantung ini.
Ataukah hanya keranda, pintuku menjemputmu..
Maafkanlah aku...
Luapkan semburan cinta yang membeku gunung di tempa waktu.
Tanpa peduli risau yang menghantuimu.
Sungguh putik cintaku tlah tumbuh
sebelum kamu mengenal cinta
D_uhai daku tertangkap dalam gelap
D_ari ranting-ranting bahasa jiwa
D_esah itu berkisah pd mlam mmbasah
I_mpian yg tlah lama kini mmbuka lagi
I_risan waktu sekian lama berlalu
I_kuti daku hingga dalam renang cintaNYA
A_lunan yang tersimpan rapi susuri hari
A_ku padanya...kini getar tanpa nada
A_llahku... beri cerita untuknya jua...
yah...... disini, kekasih pujaku untukNYA...
(barly al-Qalbu)
"Romansa Sufi"
bismillaahirrahmaanirrahiim..
Kudengarkan angin itu menghembusi peti-peti mati
Hanya bulu-bulu yang sepertinya masih bercerita
Kembang perlahan melayu wangi melaju di curi bayu
Hayat sebenar tlah menyapa pd keranda-keranda jiwa
Kata mengurai pada qalam suci tepiskan mati
Pada duduk kusandarkan adaNYA diraga ini
Sesekali tanya mengibas mengangin goda
Kulemparkan pada cermin..
Ahhh.. Dia tetap ta' beri arti, seperti enggan dan terkunci
Asap pun kini di mesra air pada lirik kusindirkan..
Di hampar bathin yang luas dengan malas rangkaian pujangga..
Asa serasa panggil ruuhul kudus..
Ajakku menembus.. Lewati gerbang bertiang hitam dan putih..
Ta' ada lagi yang di telanjangi urai diri, seteru pun semu.
Duhai kental memintal kenal, hilang kenal padaKU.
Maha ghaib menyata ada.. Katakanlah...
Jabatkan erat kasih ke tepi ilmu, kau bukan lagi bayi yang ta' berdiri.
Merangkak ringis diantara tengkorak-tengkorak yang tlah hilang bau.
Atau kesatria pemburu daging sebagai raja rimba belantara jiwa.
Katakanlah pada sekalian, aku hanya pentitahKU...
Dan berkali-kali Ku dramakan penari selendang nan elok,
dengan kesudahan cakar dariKU..
Ada tahu yang kau serasa ketahui pada dirimu.
Sedangkan AKU diatas tahu itu.
Maka beritahulah pengetahuaKu tanpa tahumu..
Yaa wajiibul wujud...
Sekiranya aku berdiri tegak
di tertinggi kaki berpijak pada bumi ini,
sunggguh tiadalah aku jatuh pun jua meninggi terbang melayangi
Sedangkan aku di lintas kecil cakrawalaMu.
Dan aku hanya berputar pada titik wukuf qalbu di hadiratMu..
Yaa Allahku..
Cahya itu merangkul dekap, lenyapkan ujud
Bara jiwa mengkukus, panas terkupas di lebur nafas
Pemburu ta' berjejak lagi, mangsa tlah jadi nuansa meromansa
Duhai layarpun kembali dibuai dalam riang penantian..
Laju biduk tinggalkan riak ombak yang cantik goreskan keindahan
Melayari samudera,angkasa menirwana,
pada ikat waktu pancarkan cinta merahmatkan...
Begitu tenang awangan angin, tiada hempas dan kecamuk
Hanya gerak kecil menanda setia temani
Dari pintu itu tatap keindahan dan damai
Yaa Allahku..
Jemput kami nanti dalam nuansa romantisMU...
(barly al-Qalbu)
Kudengarkan angin itu menghembusi peti-peti mati
Hanya bulu-bulu yang sepertinya masih bercerita
Kembang perlahan melayu wangi melaju di curi bayu
Hayat sebenar tlah menyapa pd keranda-keranda jiwa
Kata mengurai pada qalam suci tepiskan mati
Pada duduk kusandarkan adaNYA diraga ini
Sesekali tanya mengibas mengangin goda
Kulemparkan pada cermin..
Ahhh.. Dia tetap ta' beri arti, seperti enggan dan terkunci
Asap pun kini di mesra air pada lirik kusindirkan..
Di hampar bathin yang luas dengan malas rangkaian pujangga..
Asa serasa panggil ruuhul kudus..
Ajakku menembus.. Lewati gerbang bertiang hitam dan putih..
Ta' ada lagi yang di telanjangi urai diri, seteru pun semu.
Duhai kental memintal kenal, hilang kenal padaKU.
Maha ghaib menyata ada.. Katakanlah...
Jabatkan erat kasih ke tepi ilmu, kau bukan lagi bayi yang ta' berdiri.
Merangkak ringis diantara tengkorak-tengkorak yang tlah hilang bau.
Atau kesatria pemburu daging sebagai raja rimba belantara jiwa.
Katakanlah pada sekalian, aku hanya pentitahKU...
Dan berkali-kali Ku dramakan penari selendang nan elok,
dengan kesudahan cakar dariKU..
Ada tahu yang kau serasa ketahui pada dirimu.
Sedangkan AKU diatas tahu itu.
Maka beritahulah pengetahuaKu tanpa tahumu..
Yaa wajiibul wujud...
Sekiranya aku berdiri tegak
di tertinggi kaki berpijak pada bumi ini,
sunggguh tiadalah aku jatuh pun jua meninggi terbang melayangi
Sedangkan aku di lintas kecil cakrawalaMu.
Dan aku hanya berputar pada titik wukuf qalbu di hadiratMu..
Yaa Allahku..
Cahya itu merangkul dekap, lenyapkan ujud
Bara jiwa mengkukus, panas terkupas di lebur nafas
Pemburu ta' berjejak lagi, mangsa tlah jadi nuansa meromansa
Duhai layarpun kembali dibuai dalam riang penantian..
Laju biduk tinggalkan riak ombak yang cantik goreskan keindahan
Melayari samudera,angkasa menirwana,
pada ikat waktu pancarkan cinta merahmatkan...
Begitu tenang awangan angin, tiada hempas dan kecamuk
Hanya gerak kecil menanda setia temani
Dari pintu itu tatap keindahan dan damai
Yaa Allahku..
Jemput kami nanti dalam nuansa romantisMU...
(barly al-Qalbu)
... TAMAN SYURGA ...
Tersentak kata di layangnya jiwa
Seberkas kilau di jauh nya tatap
Lirih itu menggema getarkan sayap
Rajawali inginkan ranting istirhatkan bulu-bulu
Duhai...
Disanakah dedaunan hati yang ta' kan layu hingga ujung qalbu
Kesetiaan yang mati cinta di Maha cinta, tautan mesra sejoli dalam sejati.
Atas nama cinta yang ta' ku mililki,ungkapkan jiwa untukku bercinta
Jelajah hati ta' kan henti hingga kan temu suci
Diriku dirimu adalah sendiri, slalu bersemi di sejati ilahi
Yaa Allahku...
Anugerahkan waktu tuk lahirkan tapa cinta, merangkai lagi bunga-bunga baru...
SABDA ALAM' beritakan suatu keindahan dari taman 'FIRDHA FIRDAUS'.
Di lembut hembusan suara sang 'DEWI SINTA',
Dengan Pengawal istana 'MALIK Si PARAMPE' berkuda putih bersama Tuah Pedang Pendekar 'ERIC'.
Di iringkan sang Bunda Peri YETTY dan lentera Putri Utara dewi 'MAY MIS'.
"wahai sekalian.. Dengan cinta, dan hanya cinta..
Kan kau masuki istana langit. Sebagai 'PUSPITASARI' menyusuri tangga-tangga.
Menjadikan mutiara dan 'HAYATUN' qalbu.
Titah MahaRaja pun pada kekasih- kekasih dan yang terkasih,
telah disampaikan sebelum aku yang kini menyampaikan."
Taman Syurga semarak dengan sayap 'CAPUNG N KUPU KUPU',
yang menari-nari diantara bunga 'ANSHELIA dan 'MANIEZ MIDWIFE'.
Ditambah ratu bebungaan 'FIANIR MALA NAJWA'.
Syahdu di atas rindunya para perindu qalbu.
Yang ta' kan lelah terus 'SETIA... MENANTI'..
Kuasa sang Maha Kasih sebagai balasan pada mereka
yang bertalikan jiwanya dengan ikatan kasih sayang, sebagai rahmat pada sekalian..
"Dan DIA telah berikan 'TAUFIQ' dan kabar gembira pada kekasihNYA, sebagai penyempurna akhlaq sekalian nya."
Bisik penyair 'SIMAN'
Duhai Raja Agungku...
Memerah perih tapak kaki menjejaki dan mendaki
Dengan rindu nan mengubang sudah inginkan temu suci
Wangi 'D'ZAHRA' diqalbu ini pun jua titahMU menghembus mesra...
(barly al-faqir)
Seberkas kilau di jauh nya tatap
Lirih itu menggema getarkan sayap
Rajawali inginkan ranting istirhatkan bulu-bulu
Duhai...
Disanakah dedaunan hati yang ta' kan layu hingga ujung qalbu
Kesetiaan yang mati cinta di Maha cinta, tautan mesra sejoli dalam sejati.
Atas nama cinta yang ta' ku mililki,ungkapkan jiwa untukku bercinta
Jelajah hati ta' kan henti hingga kan temu suci
Diriku dirimu adalah sendiri, slalu bersemi di sejati ilahi
Yaa Allahku...
Anugerahkan waktu tuk lahirkan tapa cinta, merangkai lagi bunga-bunga baru...
SABDA ALAM' beritakan suatu keindahan dari taman 'FIRDHA FIRDAUS'.
Di lembut hembusan suara sang 'DEWI SINTA',
Dengan Pengawal istana 'MALIK Si PARAMPE' berkuda putih bersama Tuah Pedang Pendekar 'ERIC'.
Di iringkan sang Bunda Peri YETTY dan lentera Putri Utara dewi 'MAY MIS'.
"wahai sekalian.. Dengan cinta, dan hanya cinta..
Kan kau masuki istana langit. Sebagai 'PUSPITASARI' menyusuri tangga-tangga.
Menjadikan mutiara dan 'HAYATUN' qalbu.
Titah MahaRaja pun pada kekasih- kekasih dan yang terkasih,
telah disampaikan sebelum aku yang kini menyampaikan."
Taman Syurga semarak dengan sayap 'CAPUNG N KUPU KUPU',
yang menari-nari diantara bunga 'ANSHELIA dan 'MANIEZ MIDWIFE'.
Ditambah ratu bebungaan 'FIANIR MALA NAJWA'.
Syahdu di atas rindunya para perindu qalbu.
Yang ta' kan lelah terus 'SETIA... MENANTI'..
Kuasa sang Maha Kasih sebagai balasan pada mereka
yang bertalikan jiwanya dengan ikatan kasih sayang, sebagai rahmat pada sekalian..
"Dan DIA telah berikan 'TAUFIQ' dan kabar gembira pada kekasihNYA, sebagai penyempurna akhlaq sekalian nya."
Bisik penyair 'SIMAN'
Duhai Raja Agungku...
Memerah perih tapak kaki menjejaki dan mendaki
Dengan rindu nan mengubang sudah inginkan temu suci
Wangi 'D'ZAHRA' diqalbu ini pun jua titahMU menghembus mesra...
(barly al-faqir)
.. TUJU RAHSIA ..
Yaa Rahmaan yaa Rahiim...
P_erlahan.. Sungguh amat perlahan bukan meninggi pun jua merendah,
hanya hembus membunyi suci tinggalkan dimensi
I_rama nada mengumandang sapa asa di ada,
getargetar halus nan tiada terasa jua lembut di ujung kata
N_yanyikah, bukan... senandungkah, entahlah..
ta' jua sunyi kelam membisui, namun diatas senyuman
T_etes rintik hujan telusuri awal gemericik peraduan,
titik yang benarbenar kembali diri kepada jati
U_sangpun di ambil terang bukan terawang melayanglayang,
gelap dan rupa nan di hisap HaYat satukan wujud...
R_asakan getargetar jiwa yang ta' lagi membukit melembar,
menirai gemulai seperti angin sepoi tepi pantai
A_mbang bathin membentang rentangkan sayap malaikat,
akuaku di mesra ta' mati jua kebiri
H_ening nan bening ta' mengata membising di semua pada,
samudera ilmu menjadi tenang pancar menyurga
A_khir katakata merasuk bahasa Qalam yang menyata,
sendiri benarbenar senDIRI sejati.....
S_apaKU di qalbu-qalbu perindu. Katakanlah AKU..
hingga engkau tiada ber_AKU. Karena aku adalah haqKU
I_ntipan atas alam tiada melain rupa,
hanya kepada Ada yang bernama, yaa Allahku wajahMU....
A_sma_kan diri nan rahsia tetapi nyata...
Allaahu Ahad.. Yaa jaljalaa liwal ikraam..
Tidaklah bersinggah suatu ilmu dan jalan (kepadaNYA),
melainkan seterusnya hingga di cukupkan nikmatNYA ( usia hidup) pada sekalian hamba-hamba.
Dan telah sempurna DIA ciptakan kamu. Kemudian disempurnakan lagi akan sekalian,
menjadikan rahmat untuk semuanya.
Salaamun qawlammirrabbir rahiim...
(barly al-faqir)
P_erlahan.. Sungguh amat perlahan bukan meninggi pun jua merendah,
hanya hembus membunyi suci tinggalkan dimensi
I_rama nada mengumandang sapa asa di ada,
getargetar halus nan tiada terasa jua lembut di ujung kata
N_yanyikah, bukan... senandungkah, entahlah..
ta' jua sunyi kelam membisui, namun diatas senyuman
T_etes rintik hujan telusuri awal gemericik peraduan,
titik yang benarbenar kembali diri kepada jati
U_sangpun di ambil terang bukan terawang melayanglayang,
gelap dan rupa nan di hisap HaYat satukan wujud...
R_asakan getargetar jiwa yang ta' lagi membukit melembar,
menirai gemulai seperti angin sepoi tepi pantai
A_mbang bathin membentang rentangkan sayap malaikat,
akuaku di mesra ta' mati jua kebiri
H_ening nan bening ta' mengata membising di semua pada,
samudera ilmu menjadi tenang pancar menyurga
A_khir katakata merasuk bahasa Qalam yang menyata,
sendiri benarbenar senDIRI sejati.....
S_apaKU di qalbu-qalbu perindu. Katakanlah AKU..
hingga engkau tiada ber_AKU. Karena aku adalah haqKU
I_ntipan atas alam tiada melain rupa,
hanya kepada Ada yang bernama, yaa Allahku wajahMU....
A_sma_kan diri nan rahsia tetapi nyata...
Allaahu Ahad.. Yaa jaljalaa liwal ikraam..
Tidaklah bersinggah suatu ilmu dan jalan (kepadaNYA),
melainkan seterusnya hingga di cukupkan nikmatNYA ( usia hidup) pada sekalian hamba-hamba.
Dan telah sempurna DIA ciptakan kamu. Kemudian disempurnakan lagi akan sekalian,
menjadikan rahmat untuk semuanya.
Salaamun qawlammirrabbir rahiim...
(barly al-faqir)
.. S Y A I R K U ..
bismillaahirrahmaanirrahiim..
Syairku mengalir ta' bertuan di semilr tinggi malam
Kala prajurit-prajurit di istirahatkan dalam kerangkeng impi
Tiada pikir atau pun rasa mendahului alur ceritanya
suatu sedia coretan jiwa kala siang terjaga dan kelana
Dengan sejuta onak cita angan dan khayal mewarna
Sudah lah.....
Jangan di paksa rajam asa yang memang sudah ada
Hadirnya ta' berwaktu tetapi mengiringnya hingga usai
Kemerdekaan kata dan jiwa di belantara semesta diri
Berjejal desak huni lorong-lorong bathin setiap insan
Duhai beribu kata..
Engkau tawanan juga pengawal-pengawal kerajaan
Dalam bisik, pun dalam rayu mendayu qalbu....
Pengasihku menyapa dengan nada kesyahduan di qalbu
"Lihatlah oleh mu AKU pada mereka yang bicara dan membisu
atau bertulis disana-sini. Mengerang, memuji, dan segala laku
Sedari dulu tercipta ada, dan di berikan tenang dan damai
atas jiwa-jiwa penuh kelembutan bersatu. Dan pula diantaramu
sebagian dengan geram, guntur bagai penghancur saat
Kami berikan tahu. Hanya balasan Kami pula atas kepedihan
yang di rasa memabukkan oleh mereka."
Yaa Allahku..
Segala puji kami dan sekalian alam
adalah puji Kebesaran dan keAgunganMU
Dengan penuh Kemulyaan lagi Keindahan
(barly al-faqir)
Syairku mengalir ta' bertuan di semilr tinggi malam
Kala prajurit-prajurit di istirahatkan dalam kerangkeng impi
Tiada pikir atau pun rasa mendahului alur ceritanya
suatu sedia coretan jiwa kala siang terjaga dan kelana
Dengan sejuta onak cita angan dan khayal mewarna
Sudah lah.....
Jangan di paksa rajam asa yang memang sudah ada
Hadirnya ta' berwaktu tetapi mengiringnya hingga usai
Kemerdekaan kata dan jiwa di belantara semesta diri
Berjejal desak huni lorong-lorong bathin setiap insan
Duhai beribu kata..
Engkau tawanan juga pengawal-pengawal kerajaan
Dalam bisik, pun dalam rayu mendayu qalbu....
Pengasihku menyapa dengan nada kesyahduan di qalbu
"Lihatlah oleh mu AKU pada mereka yang bicara dan membisu
atau bertulis disana-sini. Mengerang, memuji, dan segala laku
Sedari dulu tercipta ada, dan di berikan tenang dan damai
atas jiwa-jiwa penuh kelembutan bersatu. Dan pula diantaramu
sebagian dengan geram, guntur bagai penghancur saat
Kami berikan tahu. Hanya balasan Kami pula atas kepedihan
yang di rasa memabukkan oleh mereka."
Yaa Allahku..
Segala puji kami dan sekalian alam
adalah puji Kebesaran dan keAgunganMU
Dengan penuh Kemulyaan lagi Keindahan
(barly al-faqir)
.. TITIK DI KANDUNG ..
........
Bismillaah...
Bismillaah..
Bismillaah..
Yaa Rahmaan yaa Rahiim.....
Memisah mulai hilang bahasa rindu, pada rindu itu sendiri
Melenyap mulai terang alun cinta, pada cinta itu sendiri
Membuta ada nya panah-panah matakata, pada tancapan lancip qalbu seteru
Jejaringan kata yang mengikat-ikat semua penjuru jiwa, mengerat lekat para perindu dan kembala di kembara
Membungkus selaputi menjadi penghuni palung yang dalam, di semu telanjangnya...
"Kau yang disana, Kau yang disini, dimanakan suara suciMu. Ta' hanya gejolak menghentak-hentak jiwa. Atau juga melempar lembar-lembar kusam. Mencari jati diri yang sudah terpatri rapi."
Yaa Ruuhul kuduus....
Bersayap ganda lahirkan bayang-bayang yang menghembus di bentang terang
Bara jiwa, Beku qalbu, Bicara pujangga, Buah-buah memutiara indah....
Duhai persembunyian tertangkap, ta' ada lagi derap-derap pemburu merangkak. Dgn jubah-jubah berangkap
Tiada yang disembunyikan ketika terang parak di tajalli al haq
Nyata ta' perlu dinyatakan walau dengan bara..
Tetapi bara ditirai kandungan.. Laksana nanak nasi di tungku lahirkan masak...
Yaa Rahmaan.. Yaa Rahiim..
Ta' lagi hanya di ucap kata, memesra pada titik ba (kandungan)...
Yaa salaam...
Kutitip senyum suci pada kekasih diri...
(barly al-faqir)
Bismillaah...
Bismillaah..
Bismillaah..
Yaa Rahmaan yaa Rahiim.....
Memisah mulai hilang bahasa rindu, pada rindu itu sendiri
Melenyap mulai terang alun cinta, pada cinta itu sendiri
Membuta ada nya panah-panah matakata, pada tancapan lancip qalbu seteru
Jejaringan kata yang mengikat-ikat semua penjuru jiwa, mengerat lekat para perindu dan kembala di kembara
Membungkus selaputi menjadi penghuni palung yang dalam, di semu telanjangnya...
"Kau yang disana, Kau yang disini, dimanakan suara suciMu. Ta' hanya gejolak menghentak-hentak jiwa. Atau juga melempar lembar-lembar kusam. Mencari jati diri yang sudah terpatri rapi."
Yaa Ruuhul kuduus....
Bersayap ganda lahirkan bayang-bayang yang menghembus di bentang terang
Bara jiwa, Beku qalbu, Bicara pujangga, Buah-buah memutiara indah....
Duhai persembunyian tertangkap, ta' ada lagi derap-derap pemburu merangkak. Dgn jubah-jubah berangkap
Tiada yang disembunyikan ketika terang parak di tajalli al haq
Nyata ta' perlu dinyatakan walau dengan bara..
Tetapi bara ditirai kandungan.. Laksana nanak nasi di tungku lahirkan masak...
Yaa Rahmaan.. Yaa Rahiim..
Ta' lagi hanya di ucap kata, memesra pada titik ba (kandungan)...
Yaa salaam...
Kutitip senyum suci pada kekasih diri...
(barly al-faqir)
.. DEBURAN JIWA ..
......
D_uhai bahasa itu teranyam geram luapan kelam,
membelit kata memburai makna.
E_ndapan rasa menguning ilalang di gunung ngambang,
menumbuhkan dedaunan ta' berbunga.
B_isikan-bisikan dari palung asa tentang bahtera jiwa,
membentangkan ruang kembara cinta
U_sang ta' bermukim pengelana terburu jalang,
menyapu terang yang telah ada.
R_iuh gundah menirai samudera pantulkan berita suci,
mengombak hempas buramkan mata hati.
A_ntara yang mengantara di kepak dan langkah meniti,
mematah kaki berganti tongkat yang sakti.
N_uansa qalbu perindu di persetubuhan bumi dan langit,
mesrakan ada...mesrakan tiada.. mesrakan hilang...
J_eritan menggema padang ilalang pelaku diri di lintas keabadian,
mengukir-ukir seruan tenangkan gelombang.
I_nikah gunung semu di sebalik kabut yang terajut marut,
melaku hidup alam jabarut dan malakut.
W_ahai jiwa yang tenang lagi ta' punya bayang-bayang ataupun kuasa menghilang,
mengasih dan menyayang AKU sedari jabang bayi ta' kenal ruang.
AKU_ telah sedia berbilang-bilang ada lagi baqa,
memeluklah AKU ta' ingin di buang sisakan gelombang yang kan memalung dan gunung yg ngambang....
(barly al-faqir)
D_uhai bahasa itu teranyam geram luapan kelam,
membelit kata memburai makna.
E_ndapan rasa menguning ilalang di gunung ngambang,
menumbuhkan dedaunan ta' berbunga.
B_isikan-bisikan dari palung asa tentang bahtera jiwa,
membentangkan ruang kembara cinta
U_sang ta' bermukim pengelana terburu jalang,
menyapu terang yang telah ada.
R_iuh gundah menirai samudera pantulkan berita suci,
mengombak hempas buramkan mata hati.
A_ntara yang mengantara di kepak dan langkah meniti,
mematah kaki berganti tongkat yang sakti.
N_uansa qalbu perindu di persetubuhan bumi dan langit,
mesrakan ada...mesrakan tiada.. mesrakan hilang...
J_eritan menggema padang ilalang pelaku diri di lintas keabadian,
mengukir-ukir seruan tenangkan gelombang.
I_nikah gunung semu di sebalik kabut yang terajut marut,
melaku hidup alam jabarut dan malakut.
W_ahai jiwa yang tenang lagi ta' punya bayang-bayang ataupun kuasa menghilang,
mengasih dan menyayang AKU sedari jabang bayi ta' kenal ruang.
AKU_ telah sedia berbilang-bilang ada lagi baqa,
memeluklah AKU ta' ingin di buang sisakan gelombang yang kan memalung dan gunung yg ngambang....
(barly al-faqir)
.. D E T A K ..
Dan para kembala di jabal nur,
Dengan seberkas asa mengayun buai jiwa,
Diliputi cahya merangkai rindu dan cinta.
Diamlah ia di denting suara ta' berkata dan rayu apa-apa.
Dimana asmara dan panah-panah kata di telan getar dan bunyi
Duhai cinta yang hilang dalam terang....
Endapan asa tlah henti memanggil kekasih
Erang jiwa pun tinggalkan kalimah
Elok mentari di tetap tatapnya
Enyahkan arti siang dan malam....
Tinggallah cinta yang berdiri sendiri dan sedia
Tiada bermakna namun melahirkan makna
Tatkala hari dalam baqa, jejak ruh tiada di luar dan di dalam
Tentu yang sudah menetap akan haq ada....
Aku-aku lepas bentuk di satu wujud
Ada yg nyata ta' lagi ceritakan yg tiada
Alam suci sebenar suci tanpa angkuh yg bertmpat
Ahhh.....Huuuu bunyi itu.....
Katakanlah sekiranya terang ta' silaukan mata hati
KU seru hambaKU menjadi perindu
Ketika itu cahaya di atas bukit, menyambar hanguskan bicara
KembalaKU... terangkan AKU dgn indah selama DETAK itu ada....
(barly al-faqir)
Dengan seberkas asa mengayun buai jiwa,
Diliputi cahya merangkai rindu dan cinta.
Diamlah ia di denting suara ta' berkata dan rayu apa-apa.
Dimana asmara dan panah-panah kata di telan getar dan bunyi
Duhai cinta yang hilang dalam terang....
Endapan asa tlah henti memanggil kekasih
Erang jiwa pun tinggalkan kalimah
Elok mentari di tetap tatapnya
Enyahkan arti siang dan malam....
Tinggallah cinta yang berdiri sendiri dan sedia
Tiada bermakna namun melahirkan makna
Tatkala hari dalam baqa, jejak ruh tiada di luar dan di dalam
Tentu yang sudah menetap akan haq ada....
Aku-aku lepas bentuk di satu wujud
Ada yg nyata ta' lagi ceritakan yg tiada
Alam suci sebenar suci tanpa angkuh yg bertmpat
Ahhh.....Huuuu bunyi itu.....
Katakanlah sekiranya terang ta' silaukan mata hati
KU seru hambaKU menjadi perindu
Ketika itu cahaya di atas bukit, menyambar hanguskan bicara
KembalaKU... terangkan AKU dgn indah selama DETAK itu ada....
(barly al-faqir)
.. BISIKAN HATI DAN JASAD ..
Wahai jasad....
Ketika kau brgerak, aku terbuai ayunan langkah dan laku mu,
pun aku tergoda dikadang waktu.
Wahai jasad....
Ketika kau ingin bicara, aku sibuk carikan kata terbaik untukmu...
pun terkadang merayu aku padamu.
Wahai jasad...
Ketika kau ber zikir, aku pun terdiam membisu,
pun terkadang aku berlari kesana kemari.
Wahai jasad....
Ketika kau sujud, aku pun menangis terharu sedu,
pun terkadang membisu ta' berkata.
wahah jasad...
Ketika kau kembali pada NYA, kau kan di ingat dan dikenang.
Sedang aku ta' ada yang tahu..hanya Tuhanku..
Subhanallah....sungguh rahsia ALLAH meliputi kami semua....
Wahai hati...
ku pinjam katamu tuk bicara padamu,
dalam bahasa dan nadamu.
Katakanlah...bahwa aku bersujud pada Tuhanku
dengan gerakNya jua..
Wahai hati...
Bangkitlah dari tapamu,
Sungguh aku dan kamu adalah satu nafas satu irama
Berada dalam kandungan keilmuanNya.
Wahai hati...
aku jumpa kamu di satu pintu,
Dalam ruang ta' berwaktu
Di kandungan cahya aku berada
Aku dan kamu rahsia cahya itu sendiri..
Maha Agung dan Besar Allah,Raja singgasana jiwa...
..Maha suci ALLAH..
Perjalaan pd kalimah laaillaahaillallaah..
pecah lah cermin itu dalam sebuah ke fana_an
di sujud kaku dan beku
pun dengan deraian air mata rasa hina dan bahagia
bahwa segala sesuatu ta' lah kita kuasa
termasuk hati itu sendiri...
Dan diperjalanan selanjut nya pada kalimah muhammadarrosuulullaah..
sungguh cermin itu memancarkan kembali nur NYA yg maha smpurna
dengan kata & suara terindah penuh makna d setiap sudut pandang manusia..
menjadikan kesempurnaan islam yg sesungguhnya..
terangkum mesra dalam 2kalimah syahadat..
Yah.... seperti sbuah lampu..
ta' kan menyala segenap aliran listrik yang dahsyat setrumnya,
tanpa ada kaca tipis sebaga pelindung / penutup juga sebagai pembuat ruang hampa. untuk nyala nya cahaya dari keganasan itu...
atau seperti lapisan atmospir yg memfilter panas matahari trhadap bumi,
tuk adanya kehidupan.... yah itulah cermin2 hati.....
Dan DIA MAHA tentang segalanya, sungguh hanya sedikit manusia diberikan pengetahuan...
(barly al-faqir)
Ketika kau brgerak, aku terbuai ayunan langkah dan laku mu,
pun aku tergoda dikadang waktu.
Wahai jasad....
Ketika kau ingin bicara, aku sibuk carikan kata terbaik untukmu...
pun terkadang merayu aku padamu.
Wahai jasad...
Ketika kau ber zikir, aku pun terdiam membisu,
pun terkadang aku berlari kesana kemari.
Wahai jasad....
Ketika kau sujud, aku pun menangis terharu sedu,
pun terkadang membisu ta' berkata.
wahah jasad...
Ketika kau kembali pada NYA, kau kan di ingat dan dikenang.
Sedang aku ta' ada yang tahu..hanya Tuhanku..
Subhanallah....sungguh rahsia ALLAH meliputi kami semua....
Wahai hati...
ku pinjam katamu tuk bicara padamu,
dalam bahasa dan nadamu.
Katakanlah...bahwa aku bersujud pada Tuhanku
dengan gerakNya jua..
Wahai hati...
Bangkitlah dari tapamu,
Sungguh aku dan kamu adalah satu nafas satu irama
Berada dalam kandungan keilmuanNya.
Wahai hati...
aku jumpa kamu di satu pintu,
Dalam ruang ta' berwaktu
Di kandungan cahya aku berada
Aku dan kamu rahsia cahya itu sendiri..
Maha Agung dan Besar Allah,Raja singgasana jiwa...
..Maha suci ALLAH..
Perjalaan pd kalimah laaillaahaillallaah..
pecah lah cermin itu dalam sebuah ke fana_an
di sujud kaku dan beku
pun dengan deraian air mata rasa hina dan bahagia
bahwa segala sesuatu ta' lah kita kuasa
termasuk hati itu sendiri...
Dan diperjalanan selanjut nya pada kalimah muhammadarrosuulullaah..
sungguh cermin itu memancarkan kembali nur NYA yg maha smpurna
dengan kata & suara terindah penuh makna d setiap sudut pandang manusia..
menjadikan kesempurnaan islam yg sesungguhnya..
terangkum mesra dalam 2kalimah syahadat..
Yah.... seperti sbuah lampu..
ta' kan menyala segenap aliran listrik yang dahsyat setrumnya,
tanpa ada kaca tipis sebaga pelindung / penutup juga sebagai pembuat ruang hampa. untuk nyala nya cahaya dari keganasan itu...
atau seperti lapisan atmospir yg memfilter panas matahari trhadap bumi,
tuk adanya kehidupan.... yah itulah cermin2 hati.....
Dan DIA MAHA tentang segalanya, sungguh hanya sedikit manusia diberikan pengetahuan...
(barly al-faqir)
... SENYUM DI PUNCAK BUKIT ...
Titi meniti diri menapaki riuh gemuruh dan sunyi
Merasuk-rasuk lorong bathin hari berganti hari
Kembalikan suci yang dianugerahi ilaahi
Ketika langit dan bumi belum diketahui diri ini
Sang waktu dan ruang yang menggiringi jiwa
semenjak bayi diperut ummi
Memapah, membentuk, menghempas-hempas
memberi sejuta arti
Di pancarkan ilmu tentang alam disana dan disini
Hingga pun meluas ruah ilmuNYA laksana
samudera ta' bertepi
Duhai sang diri..
Tiada tempat sembunyi, pun jua
semua tempat adalah milik yang maha suci
aku-aku yang di titipi, ta' lah pantas
menyombong diri
Walau seindah samudera yang
memantulkan birunya langit
Perahu ilmu pun tertengkup di hadhirat
pemilikNYA
Habislah sudah apa yang di ketahui
Bahwasanya semua ilmu milikNYA..
Sepi sunyi diri... Beku dan kelu jua melayu..
Sang
bukit ego runtuh di telan ilmu dan cahayaNYA
Ta' kuasa angkat bicara, pun jua semua kata
empuNYA..
Maka... Dalam kehancuran sang akuan.. DIA pun
bertahta dan bertitah pada hambaNYA yang
membisu kaku...
"Katakanlah.. Dia lah Allah tuhan yang maha Esa."
Menderai tangis dalam kaku hamba, akan kesucian,
keagungan, kemulyaan, kebesaranNYA.. Laksana
tangis bayi menyambut alam saat keluar dari
rahiim bunda. Bukan tangis sedih, bukan pula tangis pilu atau pula bahagia nya rasa. Tapi tangis akan "ke
Maha_anNYA". Yaa jaljalallaahu....
Hingga jiwa pun d anugerahi senyum syahdu
pada sang kekasihnya...
Salaam...
(barly al-faqir)
Merasuk-rasuk lorong bathin hari berganti hari
Kembalikan suci yang dianugerahi ilaahi
Ketika langit dan bumi belum diketahui diri ini
Sang waktu dan ruang yang menggiringi jiwa
semenjak bayi diperut ummi
Memapah, membentuk, menghempas-hempas
memberi sejuta arti
Di pancarkan ilmu tentang alam disana dan disini
Hingga pun meluas ruah ilmuNYA laksana
samudera ta' bertepi
Duhai sang diri..
Tiada tempat sembunyi, pun jua
semua tempat adalah milik yang maha suci
aku-aku yang di titipi, ta' lah pantas
menyombong diri
Walau seindah samudera yang
memantulkan birunya langit
Perahu ilmu pun tertengkup di hadhirat
pemilikNYA
Habislah sudah apa yang di ketahui
Bahwasanya semua ilmu milikNYA..
Sepi sunyi diri... Beku dan kelu jua melayu..
Sang
bukit ego runtuh di telan ilmu dan cahayaNYA
Ta' kuasa angkat bicara, pun jua semua kata
empuNYA..
Maka... Dalam kehancuran sang akuan.. DIA pun
bertahta dan bertitah pada hambaNYA yang
membisu kaku...
"Katakanlah.. Dia lah Allah tuhan yang maha Esa."
Menderai tangis dalam kaku hamba, akan kesucian,
keagungan, kemulyaan, kebesaranNYA.. Laksana
tangis bayi menyambut alam saat keluar dari
rahiim bunda. Bukan tangis sedih, bukan pula tangis pilu atau pula bahagia nya rasa. Tapi tangis akan "ke
Maha_anNYA". Yaa jaljalallaahu....
Hingga jiwa pun d anugerahi senyum syahdu
pada sang kekasihnya...
Salaam...
(barly al-faqir)
... SENANDUNG MALAM SYAHDU ...
Datang... Datanglah temani daku wahai penyair jiwa, yang lama sembunyi di alam sana
Rindu-rindu menyeru syahdu di bisunya malam, dengan derai hujan menetes perlahan
Rintik-rintik itu terdengar bersahutan merdu, namun seakan mentertawai aku dalam sendu
Angan-angan ta' jua terlukis indah, hanya menanti dikau sang kekasih...
Tertatih-tatih kata ingin jelmakan asa tercipta, tiada berpola seakan ta' berwarna menoreh
Sepertinya bola mata menggelinding ke sudut-sudut ruang, yang juga ta' ingin bicarakan renungan
Sesekali memejam ingin mencari makna yang menghujam, namun hanyalah ada nafas yang membungkam redam
Hadir dan layangkan lah daku duhai penyair jiwa, dengan sayap-sayap saktimu nan membuana....
Yaa 'aalimul ghaibi wasysyahaadati huwarrahmaani rrahiim....
Sampaikan salamku pada ruh-ruh yang tersenyun di balik rasa ini padaMU
Duhai batas tuju alam suara yang terpaku, hingga bentuk-bentuk pun menyatu
Menatap jiwa-jiwa di iramakan hembus dan tarik nafas kuasaMU di malam nan syahdu
Hening.. sepi.. merdu.. tanpa aku-aku yang bertahta kala terjaga, dan itulah dzikir suciMU...
"Dan tiadakah jua manusia mengambil sebuah pelajaran ilmuNYA, ketika mereka terlelap dalam tidurnya. Bahwa DIA mensucikan/membasuh kembali diri milikNYA, dari aku-aku yang merampas ketika raga dijalankan dan meraih rezeki-rezeki dan titipan-titipanNYA. Hinggapun berulang-ulang kali di lelap tidurkan olehNYA yang maha pengasih lagi maha penyanyang. Sungguh kebanyakan dari mereka lupa setelah di beri padanya ilmu pengetahuan tentang segalanya. Dan ketika mimpi-mimpi dianugerahkan adalah pemberitahuan tentang keadaan dirinya masing-masing di saat terjaga. Maha suci Allah lagi maha pemberitahu."
Teredam daku pada yang maha berkata-kata, yang bertahta di atas suara jiwa
Pejaman mata hati telah membuka celah, cahaya di atas cahaya mewujud di sukma
Wahai aku... Kutitipkan mutiara di rundung malam bersama dinginnya hari
Wahai impi... Warnai aku-aku dengan permata hati yang terindah dari ilaahi
Wahai diri... Kembalilah engkau dengan suci seperti kala bayi
Wahai...Dan wahai.. ENGKAU lah yang menyelimuti hari-hari dan kain kafanku nanti....
(barly al-faqir)
Rindu-rindu menyeru syahdu di bisunya malam, dengan derai hujan menetes perlahan
Rintik-rintik itu terdengar bersahutan merdu, namun seakan mentertawai aku dalam sendu
Angan-angan ta' jua terlukis indah, hanya menanti dikau sang kekasih...
Tertatih-tatih kata ingin jelmakan asa tercipta, tiada berpola seakan ta' berwarna menoreh
Sepertinya bola mata menggelinding ke sudut-sudut ruang, yang juga ta' ingin bicarakan renungan
Sesekali memejam ingin mencari makna yang menghujam, namun hanyalah ada nafas yang membungkam redam
Hadir dan layangkan lah daku duhai penyair jiwa, dengan sayap-sayap saktimu nan membuana....
Yaa 'aalimul ghaibi wasysyahaadati huwarrahmaani rrahiim....
Sampaikan salamku pada ruh-ruh yang tersenyun di balik rasa ini padaMU
Duhai batas tuju alam suara yang terpaku, hingga bentuk-bentuk pun menyatu
Menatap jiwa-jiwa di iramakan hembus dan tarik nafas kuasaMU di malam nan syahdu
Hening.. sepi.. merdu.. tanpa aku-aku yang bertahta kala terjaga, dan itulah dzikir suciMU...
"Dan tiadakah jua manusia mengambil sebuah pelajaran ilmuNYA, ketika mereka terlelap dalam tidurnya. Bahwa DIA mensucikan/membasuh kembali diri milikNYA, dari aku-aku yang merampas ketika raga dijalankan dan meraih rezeki-rezeki dan titipan-titipanNYA. Hinggapun berulang-ulang kali di lelap tidurkan olehNYA yang maha pengasih lagi maha penyanyang. Sungguh kebanyakan dari mereka lupa setelah di beri padanya ilmu pengetahuan tentang segalanya. Dan ketika mimpi-mimpi dianugerahkan adalah pemberitahuan tentang keadaan dirinya masing-masing di saat terjaga. Maha suci Allah lagi maha pemberitahu."
Teredam daku pada yang maha berkata-kata, yang bertahta di atas suara jiwa
Pejaman mata hati telah membuka celah, cahaya di atas cahaya mewujud di sukma
Wahai aku... Kutitipkan mutiara di rundung malam bersama dinginnya hari
Wahai impi... Warnai aku-aku dengan permata hati yang terindah dari ilaahi
Wahai diri... Kembalilah engkau dengan suci seperti kala bayi
Wahai...Dan wahai.. ENGKAU lah yang menyelimuti hari-hari dan kain kafanku nanti....
(barly al-faqir)
... CINTA HILANG DALAM CAHAYA ...
Duhai..
Cintaku lenyap di telan cahya dan ta' kuasa mngundang rasa
Lantun-lantun jiwa yang di semai pun tiada tahuku, hingga sadarpun ta' mampu menggores artikan nada syahdu diatas mesra
Bunga-bunga rindu membalut laku sungkurkan
aku nan semu, namun nyata tercipta sebagai adanya cinta
Derai hujan rintih kadang membeku lenyapkan pilu di semunya sendu
Sirna cerita yang memang tiada membekas apa-apa
Suara di tirai-tirai asa tercipta nyatakan mahakaya
Sendiri pada semua...
Sepi dan ramai yang bersanding jua
Yaa Siin ...
Di puncak bukit Rajawali menyepi
Rapihkan bulu-bulu asa di dua belahan tersaji
Memulai terbang jelajahi langit nan tinggi
Lentingkn nada syahdu terdalam pada diri
Mengepak seimbang di antara rasa yg diberi
Gemuruh aku perlahan di telan Sir tersembunyi
Melayang Rajawali.. langit-langit di itari
Menukik indah bumi tebarkan biji-biji
Dengan sorotan tajam dan lembut mata hati
Burung syurgawi pembawa berita ilaahi
S_ang Rajawali
I_nsan kamil baju di anugerahi
I_nsya Allaah
N_yatakan Hayat yang Maha suci
(barly al-faqir)
Cintaku lenyap di telan cahya dan ta' kuasa mngundang rasa
Lantun-lantun jiwa yang di semai pun tiada tahuku, hingga sadarpun ta' mampu menggores artikan nada syahdu diatas mesra
Bunga-bunga rindu membalut laku sungkurkan
aku nan semu, namun nyata tercipta sebagai adanya cinta
Derai hujan rintih kadang membeku lenyapkan pilu di semunya sendu
Sirna cerita yang memang tiada membekas apa-apa
Suara di tirai-tirai asa tercipta nyatakan mahakaya
Sendiri pada semua...
Sepi dan ramai yang bersanding jua
Yaa Siin ...
Di puncak bukit Rajawali menyepi
Rapihkan bulu-bulu asa di dua belahan tersaji
Memulai terbang jelajahi langit nan tinggi
Lentingkn nada syahdu terdalam pada diri
Mengepak seimbang di antara rasa yg diberi
Gemuruh aku perlahan di telan Sir tersembunyi
Melayang Rajawali.. langit-langit di itari
Menukik indah bumi tebarkan biji-biji
Dengan sorotan tajam dan lembut mata hati
Burung syurgawi pembawa berita ilaahi
S_ang Rajawali
I_nsan kamil baju di anugerahi
I_nsya Allaah
N_yatakan Hayat yang Maha suci
(barly al-faqir)
... ASA TERSISA TANPA TERASA ...
Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Dikata sepi dan sunyi oleh mereka-mereka yang berjalan menyusuri samudera bathin, dengan segala panoramanya dan warna-warni juga ilmu yang di anugerahi dalam diri..
Laksana berada diatas segala arti hingga tiada
bicara terucap, dan menepis segala makna yang telah lama diberiNYA..
Namun tiada lah jua hilang seribu rasa yang terus menyinggahi dan mengiringi jiwa-jiwa dalam heningnya, seakan tuju telah sampai di depan mata...
Senyap itu pintu dalam diam untuk memulai
langkah pertama jiwa menuju kepada yang Maha Ada. Ta' lagi hanya ilmu diselendangkan dan ditarikan, sekiranya manusia benar-benar arahnya kepada Tuhannya..
Serasa melayang terbang jiwa memabuki senang asa diatas tapa diri sendiri..
Sepertinya ta' hiraukan lagi awal waktu tiada tahu apa2 jua..
Sesungguhnya adalah tipu dari suara-suara yang diberikanNYA pada suatu pilihan atas angkuh 'nya' sebagai tangga dan bukan singgasana...
Saksi yang terlupakan di sombong balutan
selendang-selendang amanah dan rahmatNYA....
Kenyataan adaNYA tiada diluar pun tiada pula
didalam, hingga pada huruf-huruf ini sendiri, yang menyatakan akan Diri_NYA... Hingga pada Qalam wahyu lah setinggi tinginya bahasa akan DIA. Menjadikan diri seindah-indahnya laku, yang merupakan pancaran keindahan juga
ketinggianNYA..
Maha Suci Allaah...
Sebenar-benarnya Suci.
Suci dari diri yang didirikanNYA, yang berasa-rasa seakan rasaNYA, sesungguhnya DIA di atas asa yang tersisa tanpa terasa....
(barly al-faqir)
Dikata sepi dan sunyi oleh mereka-mereka yang berjalan menyusuri samudera bathin, dengan segala panoramanya dan warna-warni juga ilmu yang di anugerahi dalam diri..
Laksana berada diatas segala arti hingga tiada
bicara terucap, dan menepis segala makna yang telah lama diberiNYA..
Namun tiada lah jua hilang seribu rasa yang terus menyinggahi dan mengiringi jiwa-jiwa dalam heningnya, seakan tuju telah sampai di depan mata...
Senyap itu pintu dalam diam untuk memulai
langkah pertama jiwa menuju kepada yang Maha Ada. Ta' lagi hanya ilmu diselendangkan dan ditarikan, sekiranya manusia benar-benar arahnya kepada Tuhannya..
Serasa melayang terbang jiwa memabuki senang asa diatas tapa diri sendiri..
Sepertinya ta' hiraukan lagi awal waktu tiada tahu apa2 jua..
Sesungguhnya adalah tipu dari suara-suara yang diberikanNYA pada suatu pilihan atas angkuh 'nya' sebagai tangga dan bukan singgasana...
Saksi yang terlupakan di sombong balutan
selendang-selendang amanah dan rahmatNYA....
Kenyataan adaNYA tiada diluar pun tiada pula
didalam, hingga pada huruf-huruf ini sendiri, yang menyatakan akan Diri_NYA... Hingga pada Qalam wahyu lah setinggi tinginya bahasa akan DIA. Menjadikan diri seindah-indahnya laku, yang merupakan pancaran keindahan juga
ketinggianNYA..
Maha Suci Allaah...
Sebenar-benarnya Suci.
Suci dari diri yang didirikanNYA, yang berasa-rasa seakan rasaNYA, sesungguhnya DIA di atas asa yang tersisa tanpa terasa....
(barly al-faqir)
... KILAT MATA BADIK ...
Menyapu debu-debu kecil dalam aku agar ta' kaku me_laku. Disemua bisik seru, syahdu, merdu, semu dalam qalbu bahkan sendu pilu nan kelabu...
Hingga mata badik pun mengkilat ungkapkan segala yang tersirat, saat jiwa berada di hadhiratNYA sang penguasa akhirat. Tanpa mata yang menggeregat ke semua sahabat...
Jalan-jalan dan samudera ta' bertepi, tiada lagi dibaluti sunyi sepi sendiri merenung diri menatap suci ilaahi rabbi. Tapi tebarkan senyum ta' mengharap puji para insani di rajutan hari...
Kilat mata badik menepis angkuh dan sombong tajam nya yg menyayat-nyayat pembunuh jiwa-jiwa kembara. Tersungkur dilaut cinta penuh cahaya pembawa berita alam nan baqa....
Hari beranjak pergi disambut malam hening sunyi dgn segala impi menunggu lagi pagi membuka di senyum mentari, seperti diri-diri ta' berjalan jauh selampau angan berlari. Adalah berputar disini mengitari cahaya ilaahi yang tersembunyi tetapi juga nyata lagi. Seperti galaksi bima sakti yg indah beredar di titik pusat nya matahari...
(barly al-faqir)
Hingga mata badik pun mengkilat ungkapkan segala yang tersirat, saat jiwa berada di hadhiratNYA sang penguasa akhirat. Tanpa mata yang menggeregat ke semua sahabat...
Jalan-jalan dan samudera ta' bertepi, tiada lagi dibaluti sunyi sepi sendiri merenung diri menatap suci ilaahi rabbi. Tapi tebarkan senyum ta' mengharap puji para insani di rajutan hari...
Kilat mata badik menepis angkuh dan sombong tajam nya yg menyayat-nyayat pembunuh jiwa-jiwa kembara. Tersungkur dilaut cinta penuh cahaya pembawa berita alam nan baqa....
Hari beranjak pergi disambut malam hening sunyi dgn segala impi menunggu lagi pagi membuka di senyum mentari, seperti diri-diri ta' berjalan jauh selampau angan berlari. Adalah berputar disini mengitari cahaya ilaahi yang tersembunyi tetapi juga nyata lagi. Seperti galaksi bima sakti yg indah beredar di titik pusat nya matahari...
(barly al-faqir)
.. selendang biru ..
Dalam kelam berselimut kelabu
bertaut pula gundah rasa menguras keringkan jiwa,
sungguh Kau ta' pernah pudarkan cahaya kasih.
Senyum dibalik keranda berselendang biru..
"Mekar indah dan wangi semerbak ataukah jua
layu mengering tanpa aroma,
semua lukisan agung yg Maha karya.
Namun ada cahaya cinta pemilik 'aku', yang
menggoreskan indah dikanvas hati & menarikan
lembut jiwa-jiwa..
Selendang biru langit indah gemulai menarikan
nyanyian suci, berpadu nada jiwa pembawa
cahayaNYA. Tanpa bisingkan telinga petapa langit
mengejar ilmuNYA.."
(barly al_faqir)
bertaut pula gundah rasa menguras keringkan jiwa,
sungguh Kau ta' pernah pudarkan cahaya kasih.
Senyum dibalik keranda berselendang biru..
"Mekar indah dan wangi semerbak ataukah jua
layu mengering tanpa aroma,
semua lukisan agung yg Maha karya.
Namun ada cahaya cinta pemilik 'aku', yang
menggoreskan indah dikanvas hati & menarikan
lembut jiwa-jiwa..
Selendang biru langit indah gemulai menarikan
nyanyian suci, berpadu nada jiwa pembawa
cahayaNYA. Tanpa bisingkan telinga petapa langit
mengejar ilmuNYA.."
(barly al_faqir)
... SYIIN ...
S_alaam... Salaam...
S_ungguh indah nian untaian jiwa dalam cinta
S_epertinya fana namun nyata pada rahsia dan rahsia yang menyata
S_uara dan kata luluh terselam di samudera ilmu penguasa
S_elendang-selendang menggemulai hiasi tarian syahdu kembara
S_unyi dan sepi pun tiada sanggup menawan mesra
S_elagi waktu menjadi dayang pengiring di tapak hati membawa cahaya kepada cahaya
S_aksi nan setia pemberi berita dan jawab pada sekalian dimana saja
S_ujud dalam diam dan gerak dikhalwat alam terbuka
S_yiiin...Yaa syiiin...
S_yahadat diri didua dimensi hanya satu jua....
...(barly al-faqir)..
S_ungguh indah nian untaian jiwa dalam cinta
S_epertinya fana namun nyata pada rahsia dan rahsia yang menyata
S_uara dan kata luluh terselam di samudera ilmu penguasa
S_elendang-selendang menggemulai hiasi tarian syahdu kembara
S_unyi dan sepi pun tiada sanggup menawan mesra
S_elagi waktu menjadi dayang pengiring di tapak hati membawa cahaya kepada cahaya
S_aksi nan setia pemberi berita dan jawab pada sekalian dimana saja
S_ujud dalam diam dan gerak dikhalwat alam terbuka
S_yiiin...Yaa syiiin...
S_yahadat diri didua dimensi hanya satu jua....
...(barly al-faqir)..
... MALAIKAT CINTA ...
S_emerbak kata di kuntumkan indah membelai hati yang mulai menepi
A_roma mewangi bangkitkan lamun satu bayang menghampiri dalam sendiri
N_ada getar jiwa senandungkan irama syahdu di taman ta' ada peri lagi
G_emakan gemuruh kerinduan mengisi lembar-lembar sepi nya hati...
M_enyapa daku hembuskan hawa kasih hangatkan salju mengkristalkan asa
A_
ku hadir dari jauh berpijak kaki namun jiwaku sedekat embun pagi membelai bunga-bunga
L_incah kata ku tari_kan mengubah sendu menjadikan senandung asmara menepis lara
A_dalah daku kibaskan sayap-sayap malaikat mengipasi duka yang menyapa jiwa
I_zinkan lah sebentar waktu tuangkan air pelepas dahaga dari syurga
K_ata ku kuasa yang maha cinta, mengembara dibelantara dunia yg fana
A_ntarkan bias cahaya.. Bahwa cintaNYA bersayapkan kasih sayang dan duka torehkan dada
T_etesan air mata kan selalu mengaliri keringnya jiwa di tapak langkah menuju yang Maha Cinta....
B_ersenandung jiwa ini yang duduk manis dihamparan rasa, hembuskan nada syahdu menyapa taman bunga dikaki langit..
E_ndapan rasa rindu itu mengetuk cawan qalbu titikkan sebutir air tuk mekarkan kembang hati
L_iar dan lepas tarian asa mengembang bentuk motif sulam bebas, tutuplah mata hati hingga hadirnya bias cahaya dari ruang ta' berpintu. Bukan disana atau disini.. Tapi ada dibalik senandung berkata dan bernada..
A_ntara bisu dan gerak jiwa menghujan rasa dan tetes-tetes bergantian memalung, Diatasnya...Yah di atasny..Adalah Daya dari yang Maha cinta mengurai berai kebebasan ruang hampa dikosong nya jiwa. Mengisi dgn se titik embun ciptakan kuncup cinta..
I_ndah merdu nada jiwa ber_aroma wangi syurga, bangkitkan tapa diri dikesendirian. Bertapa tidak dalam diam, tapi bertapa pada gerak laku dikeramaian sini...
K_ering nya alam tanpa cawan berisikan qalam suciNYA..
U_sia dalam waktu selalu tebarkan Salaam cahaya...
(barly al-faqir)
A_roma mewangi bangkitkan lamun satu bayang menghampiri dalam sendiri
N_ada getar jiwa senandungkan irama syahdu di taman ta' ada peri lagi
G_emakan gemuruh kerinduan mengisi lembar-lembar sepi nya hati...
M_enyapa daku hembuskan hawa kasih hangatkan salju mengkristalkan asa
A_
ku hadir dari jauh berpijak kaki namun jiwaku sedekat embun pagi membelai bunga-bunga
L_incah kata ku tari_kan mengubah sendu menjadikan senandung asmara menepis lara
A_dalah daku kibaskan sayap-sayap malaikat mengipasi duka yang menyapa jiwa
I_zinkan lah sebentar waktu tuangkan air pelepas dahaga dari syurga
K_ata ku kuasa yang maha cinta, mengembara dibelantara dunia yg fana
A_ntarkan bias cahaya.. Bahwa cintaNYA bersayapkan kasih sayang dan duka torehkan dada
T_etesan air mata kan selalu mengaliri keringnya jiwa di tapak langkah menuju yang Maha Cinta....
B_ersenandung jiwa ini yang duduk manis dihamparan rasa, hembuskan nada syahdu menyapa taman bunga dikaki langit..
E_ndapan rasa rindu itu mengetuk cawan qalbu titikkan sebutir air tuk mekarkan kembang hati
L_iar dan lepas tarian asa mengembang bentuk motif sulam bebas, tutuplah mata hati hingga hadirnya bias cahaya dari ruang ta' berpintu. Bukan disana atau disini.. Tapi ada dibalik senandung berkata dan bernada..
A_ntara bisu dan gerak jiwa menghujan rasa dan tetes-tetes bergantian memalung, Diatasnya...Yah di atasny..Adalah Daya dari yang Maha cinta mengurai berai kebebasan ruang hampa dikosong nya jiwa. Mengisi dgn se titik embun ciptakan kuncup cinta..
I_ndah merdu nada jiwa ber_aroma wangi syurga, bangkitkan tapa diri dikesendirian. Bertapa tidak dalam diam, tapi bertapa pada gerak laku dikeramaian sini...
K_ering nya alam tanpa cawan berisikan qalam suciNYA..
U_sia dalam waktu selalu tebarkan Salaam cahaya...
(barly al-faqir)
... TA' BERJUDUL ...
Beribu kata menguliti silih berganti nada-nada jiwa
Lahirkan arti getar di atas rasa-rasa memeluk mesra
Sang kata beku tuju dalam ruang makna ta' mendengar bunyi
Jauh pun ta' jauh..Dekat pun ta' dekat di urai bicara..
Di bahasa kan Tuan muasal suara-suara menggema lahirkan lirik-lirik bertangga-tangga..
Ta' ada daku namun sudah tercipta keadaan di ruang ta' berkata.
Duhai sastra pujangga mengalun indah, mengukir dengan tarian rangkai huruf bicarakan bahasa qalbu tersembunyi bisiknya
Terpaku tercengang ta' ada arti sanggup bertahta akan gerak dan laku di atas sana.....
Sssstss..!!
Katakanlah... Sekira kata adalah pintu alam nyata memberi makna hembus rasa, di jiwa-jiwa pencari berita agar ta'asing menghujani hamparan luas tempat peraduan....
(barly al_faqir)
Lahirkan arti getar di atas rasa-rasa memeluk mesra
Sang kata beku tuju dalam ruang makna ta' mendengar bunyi
Jauh pun ta' jauh..Dekat pun ta' dekat di urai bicara..
Di bahasa kan Tuan muasal suara-suara menggema lahirkan lirik-lirik bertangga-tangga..
Ta' ada daku namun sudah tercipta keadaan di ruang ta' berkata.
Duhai sastra pujangga mengalun indah, mengukir dengan tarian rangkai huruf bicarakan bahasa qalbu tersembunyi bisiknya
Terpaku tercengang ta' ada arti sanggup bertahta akan gerak dan laku di atas sana.....
Sssstss..!!
Katakanlah... Sekira kata adalah pintu alam nyata memberi makna hembus rasa, di jiwa-jiwa pencari berita agar ta'asing menghujani hamparan luas tempat peraduan....
(barly al_faqir)
.. PUTERA LANGIT ..
S_makin deras derai langit gelapkan malam minggu ..
S_erasa mulai mengepak sayap anganku..
S_uara gemuruh membawa lamun ini jauh ketepi qalbu ..
S_enyum.... Yah senyum mu seakan memanggil jiwa bertemu ..
S_elendang sutera hati ini mengibas angin perindu ..
S_apa ku dirangkai kata untukmu selalu..
Bermanja daku dengan peri ditaman istana langit. Tertawan hati di wangi bunga-bunga lelehkan beku ny salju di ujung bukit. Bersenandung Putra langit dilelah jiwa tebarkan titah Raja Alam. Membelai menyiram tawanan rindu-rindu.
Duhai dewi sedap malam...
Kurajut cinta Maha Raja bersama dikau dengan lembut gemulai indah hatimu. Lihatlah disana...Ya disana di pintu langit. Dayang-dayang tersenyum mengintip mesra ini...
"wahai pecintaKu...Nikmatilah pancar cintaKu atas cintamu pada kekasih jiwamu, tersenyumlah kau
slalu bawa kasihKu kpd sekalian mereka-mereka yang menghuni di lembah-lembah & bukit-bukit. Dan.. Bukanlah pedang penghunus jiwa ditebaskan hingga teteskan darah- darah yg KU bungkuskan rapi.
Seperti prajurit-prajurit istana perampas cinta.. Atau juga para petapa dalam rayu semedinya menadah air cintaKu. Melainkan baju langit yang Kupakaikan padamu..."
(bisik Raja Alam di qalbu
tersembunyi dan rapi)
Menetes butiran hangat merayapi pipi Putra langit. Hingga detak jantung menggema membelah awan-awan yang berkumpulan kelabu..
Dalam bisu senyap ditaman istana langit dipecah tanya kekasih jiwa...
Ada apa ?? Maha dahsyat apa yg membuat kanda Putra teteskan air suci ini.??
(tanya Dewi pd sang Putra)..
Memiris daku wahai dinda... kalamNya menyapa daku. Perang dan berperang mereka rebutkan mutiara-mutiara hati. Hingga perang kepada diri mereka sendiri ta kunjung menuai musim semi.
Sayap-sayap telah mereka gantungkan di dinding kamar dan teras langit. akankah mereka melihat bunga cintaNya.... sedang mata hatinya berlumuran darah...
Wahai Raja di raja .. tiada daku ada cinta kecuali Engkau yg maha cinta. Dan kerajaanMU... meliputi segala laku atas mereka dalam istana dan juga dilembah dan bukit sana.
Membisu kaku dewi sedap malam di dekapan Putra.sembari menghela air suci berwangikan melati syurga. (barly sm)
S_erasa mulai mengepak sayap anganku..
S_uara gemuruh membawa lamun ini jauh ketepi qalbu ..
S_enyum.... Yah senyum mu seakan memanggil jiwa bertemu ..
S_elendang sutera hati ini mengibas angin perindu ..
S_apa ku dirangkai kata untukmu selalu..
Bermanja daku dengan peri ditaman istana langit. Tertawan hati di wangi bunga-bunga lelehkan beku ny salju di ujung bukit. Bersenandung Putra langit dilelah jiwa tebarkan titah Raja Alam. Membelai menyiram tawanan rindu-rindu.
Duhai dewi sedap malam...
Kurajut cinta Maha Raja bersama dikau dengan lembut gemulai indah hatimu. Lihatlah disana...Ya disana di pintu langit. Dayang-dayang tersenyum mengintip mesra ini...
"wahai pecintaKu...Nikmatilah pancar cintaKu atas cintamu pada kekasih jiwamu, tersenyumlah kau
slalu bawa kasihKu kpd sekalian mereka-mereka yang menghuni di lembah-lembah & bukit-bukit. Dan.. Bukanlah pedang penghunus jiwa ditebaskan hingga teteskan darah- darah yg KU bungkuskan rapi.
Seperti prajurit-prajurit istana perampas cinta.. Atau juga para petapa dalam rayu semedinya menadah air cintaKu. Melainkan baju langit yang Kupakaikan padamu..."
(bisik Raja Alam di qalbu
tersembunyi dan rapi)
Menetes butiran hangat merayapi pipi Putra langit. Hingga detak jantung menggema membelah awan-awan yang berkumpulan kelabu..
Dalam bisu senyap ditaman istana langit dipecah tanya kekasih jiwa...
Ada apa ?? Maha dahsyat apa yg membuat kanda Putra teteskan air suci ini.??
(tanya Dewi pd sang Putra)..
Memiris daku wahai dinda... kalamNya menyapa daku. Perang dan berperang mereka rebutkan mutiara-mutiara hati. Hingga perang kepada diri mereka sendiri ta kunjung menuai musim semi.
Sayap-sayap telah mereka gantungkan di dinding kamar dan teras langit. akankah mereka melihat bunga cintaNya.... sedang mata hatinya berlumuran darah...
Wahai Raja di raja .. tiada daku ada cinta kecuali Engkau yg maha cinta. Dan kerajaanMU... meliputi segala laku atas mereka dalam istana dan juga dilembah dan bukit sana.
Membisu kaku dewi sedap malam di dekapan Putra.sembari menghela air suci berwangikan melati syurga. (barly sm)
... Yaa Ismul 'azhiim ...
Laahawlawalaa quwwata illa billaahil 'aliyyil 'azhiim....
Berat merangkai untai-untai kata akan jiwa dimanja buai layaknya sang embrio dalam perut yang damai
Entahlah gerangan apa yang membuat seakan berlarian makna ta' tertangkap hamba
Nafas ini pun menarik dalam - dalam membangkitkan syaraf-syaraf kecil yang mungkin tertidur dan ta' peka lagi.
Sesekali waktu pejamkan bola mata jikalau ada yang menghembusi ruang ruang bathin, namun tetaplah membuta pula mata hati pencahya diri...
Apakah arti telah sembunyi dan kembali dalam suci, agar tiada lagi prasangka diri pada ilahi
Sketika asa dan cita pun padam ditelan yang Maha Ada..
'Ada' yang tiada diadakan hamba dan sekalian alam tercipta
Ta' jua waktu dapat angkat bicara tentang wujudMu..
Apalah lagi manusia yang digiringnya dengan penuh rasa-rasa semu belaka,Walau sebagai khalifah di alam dunia nan fana tetapi nyata ada...
Duhai pemilik nama Yang Agung.....
Tiada hamba menyembah akan namaMU, karena diri ini telah nyata akan namaMU
Ta' jua hamba mengingat hanya dengan huruf-huruf berangkai puji-puji.. karena do'a, gerak, laku dan ada ini nyata pula akan AdaMu...
Yaa...Ismul'azhiim..
Wahai dzat wajibul wujud...
Ketika waktu menyaksikan nafas ini kembali pada ketentuanMU.
Kembalikanlah segalanya akan diri ini yang tiada lain berasal dari rahmatMu. Dan tiada jua yg dapat hamba kembalikan terkecuali Engkau yang Maha Hidup lagi Agung....
(barly al-faqir)
Berat merangkai untai-untai kata akan jiwa dimanja buai layaknya sang embrio dalam perut yang damai
Entahlah gerangan apa yang membuat seakan berlarian makna ta' tertangkap hamba
Nafas ini pun menarik dalam - dalam membangkitkan syaraf-syaraf kecil yang mungkin tertidur dan ta' peka lagi.
Sesekali waktu pejamkan bola mata jikalau ada yang menghembusi ruang ruang bathin, namun tetaplah membuta pula mata hati pencahya diri...
Apakah arti telah sembunyi dan kembali dalam suci, agar tiada lagi prasangka diri pada ilahi
Sketika asa dan cita pun padam ditelan yang Maha Ada..
'Ada' yang tiada diadakan hamba dan sekalian alam tercipta
Ta' jua waktu dapat angkat bicara tentang wujudMu..
Apalah lagi manusia yang digiringnya dengan penuh rasa-rasa semu belaka,Walau sebagai khalifah di alam dunia nan fana tetapi nyata ada...
Duhai pemilik nama Yang Agung.....
Tiada hamba menyembah akan namaMU, karena diri ini telah nyata akan namaMU
Ta' jua hamba mengingat hanya dengan huruf-huruf berangkai puji-puji.. karena do'a, gerak, laku dan ada ini nyata pula akan AdaMu...
Yaa...Ismul'azhiim..
Wahai dzat wajibul wujud...
Ketika waktu menyaksikan nafas ini kembali pada ketentuanMU.
Kembalikanlah segalanya akan diri ini yang tiada lain berasal dari rahmatMu. Dan tiada jua yg dapat hamba kembalikan terkecuali Engkau yang Maha Hidup lagi Agung....
(barly al-faqir)
... SENANDUNG MUSYAFIR CINTA ...
Yaa Rahmaan... Yaa Rahiim...
Menyusup meraba hawa dingin meniti dari ujung ibu jari kaki
Menjalari kulit menusuk kelorong-lorong
tersembunyi
Setapak demi setapak lemparkan jejak kaki
Derap langkah berirama keheningan dan terus menyusuri
Jalanan jiwa pun tlah jadi sunyi dengan tatap tiada bertepi
Jauhkah lagi.... Ataukah kembara kan disudahi
Gurun bukit menghampar luas bersanding kelopak dahan kering mendaki
Lembah salju pembeku pun ta' kunjung
mengundang musim semi...
Ruang-ruang jiwa kelam kelabu bak taman tiada penghuni lagi
Di gurau di candai pekikan nada-nada hanya getar ta' ada bunyi
Menggema kristalkan aliran darah mengusutkan urat nadi
Luntuk kaku dan beku ingin meraih cinta ilaahi...
Ohh... Duhai yang Maha Kasih
ku tinggal belulang dan rambut kusam ta' kuasa menyapih
Terkoyak-koyak jasad ini terisap gerah bumi mulai meresah
Miriskan hati ta' punya cawan genangkan risih
Ta' ada sedikitpun daya mengantar apa yang Kau kasih
Yaa... Hanya rindu yg terbakar pada mata
membasah
Ada Mu saja memapah dan terangi kerontang diri dalam rintih...
"Wahai jiwa dalam kembara dengan hati putih tulus ikhlas. aku mu telah kau bawa kembali kepadaNYA, kau pun telah telanjangkan diri atas selimut ilmu yang dipakaikan padamu. Sesungguhnya tiadalah DIA tinggalkan atasmu apa yang dianugerahkan dari kasih sayangNYA.
Bangkitlah dari tapa sunyi di gelap malam
memisteri.."
Subhaanallaah...
Pujiku dan sekalian pada MU yang Maha Raja
Pemilik syair dan pujangga di atas kata-kata..
CintaMu berselimutkan suka, duka,rintih, sepi, dan keramaian menghujani rasa
Setitik embun KAU percikkan tlah membanjiri
kemarau melanda jiwa
Tetap bertapa di gerak dan laku dalam
cahaya
Rindu ini KAU ambil bergantikan angin perindu menggugah semua rasa dalam dada
Juga cintaku pun tlah pudar sirna hingga malu hamba
Karena Engkau yang Maha Cinta....
(barly al-faqir)
Menyusup meraba hawa dingin meniti dari ujung ibu jari kaki
Menjalari kulit menusuk kelorong-lorong
tersembunyi
Setapak demi setapak lemparkan jejak kaki
Derap langkah berirama keheningan dan terus menyusuri
Jalanan jiwa pun tlah jadi sunyi dengan tatap tiada bertepi
Jauhkah lagi.... Ataukah kembara kan disudahi
Gurun bukit menghampar luas bersanding kelopak dahan kering mendaki
Lembah salju pembeku pun ta' kunjung
mengundang musim semi...
Ruang-ruang jiwa kelam kelabu bak taman tiada penghuni lagi
Di gurau di candai pekikan nada-nada hanya getar ta' ada bunyi
Menggema kristalkan aliran darah mengusutkan urat nadi
Luntuk kaku dan beku ingin meraih cinta ilaahi...
Ohh... Duhai yang Maha Kasih
ku tinggal belulang dan rambut kusam ta' kuasa menyapih
Terkoyak-koyak jasad ini terisap gerah bumi mulai meresah
Miriskan hati ta' punya cawan genangkan risih
Ta' ada sedikitpun daya mengantar apa yang Kau kasih
Yaa... Hanya rindu yg terbakar pada mata
membasah
Ada Mu saja memapah dan terangi kerontang diri dalam rintih...
"Wahai jiwa dalam kembara dengan hati putih tulus ikhlas. aku mu telah kau bawa kembali kepadaNYA, kau pun telah telanjangkan diri atas selimut ilmu yang dipakaikan padamu. Sesungguhnya tiadalah DIA tinggalkan atasmu apa yang dianugerahkan dari kasih sayangNYA.
Bangkitlah dari tapa sunyi di gelap malam
memisteri.."
Subhaanallaah...
Pujiku dan sekalian pada MU yang Maha Raja
Pemilik syair dan pujangga di atas kata-kata..
CintaMu berselimutkan suka, duka,rintih, sepi, dan keramaian menghujani rasa
Setitik embun KAU percikkan tlah membanjiri
kemarau melanda jiwa
Tetap bertapa di gerak dan laku dalam
cahaya
Rindu ini KAU ambil bergantikan angin perindu menggugah semua rasa dalam dada
Juga cintaku pun tlah pudar sirna hingga malu hamba
Karena Engkau yang Maha Cinta....
(barly al-faqir)
... A I R ...
A_mbil kan aku segelas air, air pelepas
haus dahaga
I_ngin ku lega dari rongga longgarkan dada,
dada bernafas terengah seakan brlari...
R_iuh gemuruh aungan darah, darah terpacu
detakan jantung...
A_ku brkata seolah penyair lahirkan nada
hati sperti pujangga..
I_nsan bicara dgn lembut indah ingatkan asa
penuh nuansa perayu dunia
R_uh menyapa segenap jiwa penuh rupa
laksana filosof dgn kata suci...
A_ku berawal dari air mmbentuk raga
dgn smua anggota serta urat nadi, dari
rambut smpai ujung kaki..
dan pula aku tercipta dari cahya NYA
mmbentuk hati dan jiwa,
I_nilah aku dgn smua cerita yg ta' kan layu
dtelan waktu
dari dulu pun ke alam nanti bertemu,
R_uang demi ruang terus berlalu dengan
ilmu yg satu
tanpa jemu terus d jamu oleh TUHANKU
ALLAH JAL JALALLAHU...
Air...wahai air..
Terus mengalir telusuri pesisir tanpa ada
akhir seperti penuntun tuanku nabi khaidir..
(barly al-faqir)
haus dahaga
I_ngin ku lega dari rongga longgarkan dada,
dada bernafas terengah seakan brlari...
R_iuh gemuruh aungan darah, darah terpacu
detakan jantung...
A_ku brkata seolah penyair lahirkan nada
hati sperti pujangga..
I_nsan bicara dgn lembut indah ingatkan asa
penuh nuansa perayu dunia
R_uh menyapa segenap jiwa penuh rupa
laksana filosof dgn kata suci...
A_ku berawal dari air mmbentuk raga
dgn smua anggota serta urat nadi, dari
rambut smpai ujung kaki..
dan pula aku tercipta dari cahya NYA
mmbentuk hati dan jiwa,
I_nilah aku dgn smua cerita yg ta' kan layu
dtelan waktu
dari dulu pun ke alam nanti bertemu,
R_uang demi ruang terus berlalu dengan
ilmu yg satu
tanpa jemu terus d jamu oleh TUHANKU
ALLAH JAL JALALLAHU...
Air...wahai air..
Terus mengalir telusuri pesisir tanpa ada
akhir seperti penuntun tuanku nabi khaidir..
(barly al-faqir)
Yaa Rabb... Tuhanku yang Agung lagi Suci..
Cabut lah ilmu dan pengetahuan ini sekiranya akan membuat hamba meninggi diri
Yang tiada di sentuh rasa dalam dada, dan bertahta diatas kata-kata.
Wahai cahaya di atas cahaya..
Cukuplah pancarMU menyelimuti daku.
lepaskanlah keilmuan, dlm arti bhw kemudian keilmuan itu menjelma/hidup pd akhlaq. sebagai kenyataanNYA pd keadaan kehambaan.
Kehambaan dan ketuhanan tiada lain jua akan adaNYA saja.
Beriring se dalam apa kah jua si diri mngenali dirinya sendiri
Dengan segala atribut zahir & atribut bathin
Yang di amanahkan dan digerakkan oleh ruh milik & kuasaNYA jua.
Akuan diri pada rasa yang membisik dan selalu berkata-kata
Dengar dan... rasakan saat ini.. yaa detik ini..
lihatlah.. dengan mata hati..
aku...aku..aku.. yang membisik pada rasa..
Sesungguh nya tiadalah dihilangkan akuan itu, kan tetapi akuan itu fana..
Namun dalam proses keilmuan nya dikatakanlah menghilangkan akuan. Dengan maksud keberadaan akuan itu yang mengaku-ngaku memiliki sesuatunya. Adalah keakuan itu hanyalah sebuah rasa yg digerakkan pula oleh ruh NYA (milikNYA)..
Dimana dia seakan bertahta atas diri yang di cipta (zahir & bathin).
Dan rasa bukan lah ruh, tetapi rasa pernyataan dari ruh itu sendiri..
Sedang keakuan adalah pernyataan dari rasa tadi.. dan akuan pun dinyatakan pada suara (membisik) dalam dada, hingga terus dinyatakan dgn huruf2 berupa kata sampai pada alam bicara (mulut), itulah posisi akuan dlm diri.
Maka bukan bersinggah jiwa pada akuan yg ada pada diri, kan tetapi terus berjalan (naik) kepada yang menggerak getarkan akuan itu.. apalagi bersinggah pada rasa (istilah katanya "merasa-rasa") dengan memaknai bahwa akuan itu adalah AKU_NYA.. maka hati-hati Lah disini.. karena alam kata, suara juga rasa bukan lah diriNYA, walau tiada lain bahwa DIA yg memiliki.. inilah sebenr-benarnya DIA maha suci.. suci dari si akuan td yg bertahta pd diri.
Maka.... (katakanlah.. DIA lah ALLAH Tuhan Yang Esa..QS. Al-Ikhlas )
(barly al-faqir)
Cabut lah ilmu dan pengetahuan ini sekiranya akan membuat hamba meninggi diri
Yang tiada di sentuh rasa dalam dada, dan bertahta diatas kata-kata.
Wahai cahaya di atas cahaya..
Cukuplah pancarMU menyelimuti daku.
lepaskanlah keilmuan, dlm arti bhw kemudian keilmuan itu menjelma/hidup pd akhlaq. sebagai kenyataanNYA pd keadaan kehambaan.
Kehambaan dan ketuhanan tiada lain jua akan adaNYA saja.
Beriring se dalam apa kah jua si diri mngenali dirinya sendiri
Dengan segala atribut zahir & atribut bathin
Yang di amanahkan dan digerakkan oleh ruh milik & kuasaNYA jua.
Akuan diri pada rasa yang membisik dan selalu berkata-kata
Dengar dan... rasakan saat ini.. yaa detik ini..
lihatlah.. dengan mata hati..
aku...aku..aku.. yang membisik pada rasa..
Sesungguh nya tiadalah dihilangkan akuan itu, kan tetapi akuan itu fana..
Namun dalam proses keilmuan nya dikatakanlah menghilangkan akuan. Dengan maksud keberadaan akuan itu yang mengaku-ngaku memiliki sesuatunya. Adalah keakuan itu hanyalah sebuah rasa yg digerakkan pula oleh ruh NYA (milikNYA)..
Dimana dia seakan bertahta atas diri yang di cipta (zahir & bathin).
Dan rasa bukan lah ruh, tetapi rasa pernyataan dari ruh itu sendiri..
Sedang keakuan adalah pernyataan dari rasa tadi.. dan akuan pun dinyatakan pada suara (membisik) dalam dada, hingga terus dinyatakan dgn huruf2 berupa kata sampai pada alam bicara (mulut), itulah posisi akuan dlm diri.
Maka bukan bersinggah jiwa pada akuan yg ada pada diri, kan tetapi terus berjalan (naik) kepada yang menggerak getarkan akuan itu.. apalagi bersinggah pada rasa (istilah katanya "merasa-rasa") dengan memaknai bahwa akuan itu adalah AKU_NYA.. maka hati-hati Lah disini.. karena alam kata, suara juga rasa bukan lah diriNYA, walau tiada lain bahwa DIA yg memiliki.. inilah sebenr-benarnya DIA maha suci.. suci dari si akuan td yg bertahta pd diri.
Maka.... (katakanlah.. DIA lah ALLAH Tuhan Yang Esa..QS. Al-Ikhlas )
(barly al-faqir)
... LINTAS RUANG DAN WAKTU ...
Perlahan sekali... Hampir tiada terangkai gemuruh
hati
Mendengar bisik... Ataukah rasa menyapa
menghampiri
Seakan bicara... Namun tiada suara tuk menumbuh
arti
Ta' mati diri yang nyata terperi
Ta' bisu bicara yang nyata bertahta kata
Ta' kaku lidah yang nyata tercurah
Ta' beku jiwa yang nyata adanya berseru
Tertulislah apa yang menyelimuti dan mengurai
berai ilmu. Membunuh aku namun tiada untuk mati,
tetapi membunuh aku untuk hidup. Melaku sebuah
tentu akan adaNYA di penjuru waktu.
Ta' ingin apa-apa di khusyu' jiwa. Terhampar
bahtera di pantai cinta. Mengurung semua cerita di
lembar-lembar berjilid keranda
Bertabur-tabur bunga melayang tinggalkan
wewangian
Berbaju rapi menuju pertapaan nan ta'
berkesudahan
Berkisah apakah diri ini seperti huruf-huruf yang
ta' berbaris lagi.
Bukit dgn pucuk-pucuk kata membawa berita
lepas diri sebenar-benarnya pada ilahi
Demi Desah Jiwa menghembusi tiada henti jua
Derap Detak Jantung pun tiada lagi bermanja
terlupa
Dayungan Dunia Juga antarkan kepada Maha
Pencipta
Dentingan Derita Jangan lagi membutakan segenap
pandang mata
Duhai Diri Jambangan kasih dan sayang yang maha
Kuasa
S_ejenak waktu lelapkan raga terbaring biarkan
bathin cerahkan layar hati membuka memori lewat
mimpi hadiranNYA
U_ntuk redam kehendak nafsu menderu ketika jiwa
terjaga di gegap raga yg berdiri laksana alif yg
bingung berbaris dimana
C_uci pakaian yg mengusam yg ta' tercium diri
akan aromanya yang menyesak gerahkan dada-
dada
I_nilah cermin kehidupan dari kematian aku-aku yg
terbunuh namun ta' teteskan darah-darah pd yg
Maha Hidup hingga adalah cahaya adaNYA yg
menyata
D_i saat terbangun dari lelap badan dgn qalbu
terselimuti akan sebuah keadaan diluar kesadaran
I_ntipan jiwa membakar semu ta' lagi melayang
terombang ambing laksana berada di lapisan ruang
hampa udara dlm menuju sang surya pemberi
kehidupan
R_otasi sebenar rotasi berada diri pada lintas
ketentuan, bukan jiwa-jiwa langit yg berhamburan
yg kemudian hancur berantakan tanpa cerita
mengenakkan
I_nsan berganti al insan yg mukamil nyatakan akan
DIA yg Maha Mengatur lagi Menghidupkan
Bersaksi sekalian sebenar kesaksian tak
menjadikan gerhana berketerusan. Tidakkah DIA
telah memberikan pelajaran dari pergerakan alam
tentang memudarnya matahari ketika bulan
mendindingi bumi dari pancaran nya. Begitulah
waktu mengatur ketentuanNYA tidak dijadikan
gerhana itu dlm masa yg panjang, tetapi hanya
dikadang-kadang waktu. Di kesejajaran lintasannya
masing2 antara bumi bulan dan matahari. Begitu
juga suatu keadaan jiwa ketika berada diluar lintas
kata, makna, rasa dan ilmu...
Yaa RABB....
Kembalikan aku-aku pengembara pd lintasan
mengitari ruang waktu nan ta' ber_impi maya,
sekiranya kami sesungguhnya adalah ada_MU.
Karunia pakaian hamba-hamba yg KAU pakaikan
indah dalam kesucian...
(barly al-faqir)
hati
Mendengar bisik... Ataukah rasa menyapa
menghampiri
Seakan bicara... Namun tiada suara tuk menumbuh
arti
Ta' mati diri yang nyata terperi
Ta' bisu bicara yang nyata bertahta kata
Ta' kaku lidah yang nyata tercurah
Ta' beku jiwa yang nyata adanya berseru
Tertulislah apa yang menyelimuti dan mengurai
berai ilmu. Membunuh aku namun tiada untuk mati,
tetapi membunuh aku untuk hidup. Melaku sebuah
tentu akan adaNYA di penjuru waktu.
Ta' ingin apa-apa di khusyu' jiwa. Terhampar
bahtera di pantai cinta. Mengurung semua cerita di
lembar-lembar berjilid keranda
Bertabur-tabur bunga melayang tinggalkan
wewangian
Berbaju rapi menuju pertapaan nan ta'
berkesudahan
Berkisah apakah diri ini seperti huruf-huruf yang
ta' berbaris lagi.
Bukit dgn pucuk-pucuk kata membawa berita
lepas diri sebenar-benarnya pada ilahi
Demi Desah Jiwa menghembusi tiada henti jua
Derap Detak Jantung pun tiada lagi bermanja
terlupa
Dayungan Dunia Juga antarkan kepada Maha
Pencipta
Dentingan Derita Jangan lagi membutakan segenap
pandang mata
Duhai Diri Jambangan kasih dan sayang yang maha
Kuasa
S_ejenak waktu lelapkan raga terbaring biarkan
bathin cerahkan layar hati membuka memori lewat
mimpi hadiranNYA
U_ntuk redam kehendak nafsu menderu ketika jiwa
terjaga di gegap raga yg berdiri laksana alif yg
bingung berbaris dimana
C_uci pakaian yg mengusam yg ta' tercium diri
akan aromanya yang menyesak gerahkan dada-
dada
I_nilah cermin kehidupan dari kematian aku-aku yg
terbunuh namun ta' teteskan darah-darah pd yg
Maha Hidup hingga adalah cahaya adaNYA yg
menyata
D_i saat terbangun dari lelap badan dgn qalbu
terselimuti akan sebuah keadaan diluar kesadaran
I_ntipan jiwa membakar semu ta' lagi melayang
terombang ambing laksana berada di lapisan ruang
hampa udara dlm menuju sang surya pemberi
kehidupan
R_otasi sebenar rotasi berada diri pada lintas
ketentuan, bukan jiwa-jiwa langit yg berhamburan
yg kemudian hancur berantakan tanpa cerita
mengenakkan
I_nsan berganti al insan yg mukamil nyatakan akan
DIA yg Maha Mengatur lagi Menghidupkan
Bersaksi sekalian sebenar kesaksian tak
menjadikan gerhana berketerusan. Tidakkah DIA
telah memberikan pelajaran dari pergerakan alam
tentang memudarnya matahari ketika bulan
mendindingi bumi dari pancaran nya. Begitulah
waktu mengatur ketentuanNYA tidak dijadikan
gerhana itu dlm masa yg panjang, tetapi hanya
dikadang-kadang waktu. Di kesejajaran lintasannya
masing2 antara bumi bulan dan matahari. Begitu
juga suatu keadaan jiwa ketika berada diluar lintas
kata, makna, rasa dan ilmu...
Yaa RABB....
Kembalikan aku-aku pengembara pd lintasan
mengitari ruang waktu nan ta' ber_impi maya,
sekiranya kami sesungguhnya adalah ada_MU.
Karunia pakaian hamba-hamba yg KAU pakaikan
indah dalam kesucian...
(barly al-faqir)
... SANG BURUNG LANGIT ...
S_ilih berganti hari antara siang & malam nan
setia bergantian
S_urya meraja_i siang dengan sekumpulan arakan
awan-awan berlarian
S_eperti perlahan berjalan terlihat sepintas,
padahal melayang cepat digiring angin yg
menghembuskan
S_ang rembulan meratu_i malam dengan hiasan
bintang-bintang bertaburan
S_erasa terdiam sepintas pandang, padahal
berputar perlahan dengan rotasinya yang telah
ditentukan..
B_erawal pagi memulai hari dengan nyanyian
burung didahan & ranting bertiti
B_eterbangan kesana kemari untuk hidup dan
mengaih rezeki
B_olak balik melayang mengawang awang mencari
buah-buahan & biji
B_erlari-lari kumpulkan dedaunan & ranting kecil
membuat sarang tuk kembali nanti
B_ila malam pun datang sebagai tempat tuk
sembunyi
B_erselimut dengan hangat nya sayap dari terpaan
angin malam menguliti.....
B_agaikan cerita tentang burung, seperti apakah
jua akan diri ini
B_ermula bayi melangkah hidup dengan tangisan
mulai membuka diri
B_elajar dan terus belajar bagaimana & apa arti
tentang hidup ini
B_ukan hanya hal sepele tapi juga yang menguji
nyali
B_erjuang & terus berjuang sekuat tenaga yg di
amanahi & di fasilitasi
B_erharap kan bisa ungkap diri sebenar-benar diri
B_ekal nanti ketika kembali pada yang maha suci
B_unuh lah akuan diri yang selama ini slalu
menghantui
B_agaikan malam yang menyelimuti semua nafsu
& berita dalam impi
B_erfirman DIA : wamaa khalaqtul jinnawal insaana
illaa liya'buduuni
B_eribadah & zikirlah sebenarny burung yg
mengantar jiwa ini
B_urung...oh sang burung langit dari ilahi rabbi....
S_iapa dan dimanakah engkau sembunyi
S_erasa lelah kuberlari-lari membawa diri
S_udahkah kau bersemayam & memesra pada diri
S_ebagai kendaraanku tuk melayang menuju rabbi..
S_eperti buraq yang dikendarai rasulullah nan
berhati suci....
S_ubhaanalladzii asraa bi'abdihii...
(barly_al faqir)
setia bergantian
S_urya meraja_i siang dengan sekumpulan arakan
awan-awan berlarian
S_eperti perlahan berjalan terlihat sepintas,
padahal melayang cepat digiring angin yg
menghembuskan
S_ang rembulan meratu_i malam dengan hiasan
bintang-bintang bertaburan
S_erasa terdiam sepintas pandang, padahal
berputar perlahan dengan rotasinya yang telah
ditentukan..
B_erawal pagi memulai hari dengan nyanyian
burung didahan & ranting bertiti
B_eterbangan kesana kemari untuk hidup dan
mengaih rezeki
B_olak balik melayang mengawang awang mencari
buah-buahan & biji
B_erlari-lari kumpulkan dedaunan & ranting kecil
membuat sarang tuk kembali nanti
B_ila malam pun datang sebagai tempat tuk
sembunyi
B_erselimut dengan hangat nya sayap dari terpaan
angin malam menguliti.....
B_agaikan cerita tentang burung, seperti apakah
jua akan diri ini
B_ermula bayi melangkah hidup dengan tangisan
mulai membuka diri
B_elajar dan terus belajar bagaimana & apa arti
tentang hidup ini
B_ukan hanya hal sepele tapi juga yang menguji
nyali
B_erjuang & terus berjuang sekuat tenaga yg di
amanahi & di fasilitasi
B_erharap kan bisa ungkap diri sebenar-benar diri
B_ekal nanti ketika kembali pada yang maha suci
B_unuh lah akuan diri yang selama ini slalu
menghantui
B_agaikan malam yang menyelimuti semua nafsu
& berita dalam impi
B_erfirman DIA : wamaa khalaqtul jinnawal insaana
illaa liya'buduuni
B_eribadah & zikirlah sebenarny burung yg
mengantar jiwa ini
B_urung...oh sang burung langit dari ilahi rabbi....
S_iapa dan dimanakah engkau sembunyi
S_erasa lelah kuberlari-lari membawa diri
S_udahkah kau bersemayam & memesra pada diri
S_ebagai kendaraanku tuk melayang menuju rabbi..
S_eperti buraq yang dikendarai rasulullah nan
berhati suci....
S_ubhaanalladzii asraa bi'abdihii...
(barly_al faqir)
... EMBUN DI GURUN JIWA ...
Ku intip mereka disana penuh warna mengembara
membawa suka duka di belantara dan samudera
jiwa berselimutkan seribu tanya tentang adanya di
dunia fana...
Kuncup berganti kuncup bunga hiasi hari dan hati
jejaki meniti mencari sebuah makna dan arti agar
nafas ini ta'lah hanya hembusan penuh ilusi dan
ta' pasti menuju ilahi..
Kurasa aku-aku dan aku di semua rasa itu terus
menderu mengupas rahsia waktu untuk melepas
rantai belenggu sang aku juga rindu tuk bertemu
Sang Maha Satu...
Kusut dan kaku juga terkadang membeku dalam
menarikan tingkah laku serta menjamu ilmu
seperti nuansa pilu kelabu dan semu...
Kumandangkan tangis-tangis pahit dan nada-nada
manis saat qalbu mengiris ataukah cinta ta'
tertepis dengan jeritan lantunan penuh egois...
Ku membisik membelai ta' lah mengusij
meng_andai dari rintik-rintik menderai hanya
lantunan jiwa menggeritik untuk kita semua
sampai...
Katakanlah wahai aku-aku pengendara raga dan
jiwa yang bermula ada ketika ibunda bicara
dengan bahasa cintanya...
Kurun waktupun mulai mengintai di setiap langkah
kaki sampai nanti ruh kan kembali hingga raga pun
akan mengurai berai ke bumi...
Keakuan membukit menggunung tinggi menbentuk
lukisan2 hari dan merasa ada, bukannya adaNYA
dia di cipta (keadaan fana fillah). Walau ibadah &
deras air mata merayu padaNYA, ta' kan lah
tersirami kemarau sukma dan fatamorgana di
gurun jiwa...
Ohh..Celaka..!!
Kasihan lah diri terlena buai oleh akuan merajai,
kecuali bukit & gunung itu diruntuh kan
(kembalikan) kepada Ilaahi...
ALLAAHU AKBAR...!!!
(barly al_faqir)
membawa suka duka di belantara dan samudera
jiwa berselimutkan seribu tanya tentang adanya di
dunia fana...
Kuncup berganti kuncup bunga hiasi hari dan hati
jejaki meniti mencari sebuah makna dan arti agar
nafas ini ta'lah hanya hembusan penuh ilusi dan
ta' pasti menuju ilahi..
Kurasa aku-aku dan aku di semua rasa itu terus
menderu mengupas rahsia waktu untuk melepas
rantai belenggu sang aku juga rindu tuk bertemu
Sang Maha Satu...
Kusut dan kaku juga terkadang membeku dalam
menarikan tingkah laku serta menjamu ilmu
seperti nuansa pilu kelabu dan semu...
Kumandangkan tangis-tangis pahit dan nada-nada
manis saat qalbu mengiris ataukah cinta ta'
tertepis dengan jeritan lantunan penuh egois...
Ku membisik membelai ta' lah mengusij
meng_andai dari rintik-rintik menderai hanya
lantunan jiwa menggeritik untuk kita semua
sampai...
Katakanlah wahai aku-aku pengendara raga dan
jiwa yang bermula ada ketika ibunda bicara
dengan bahasa cintanya...
Kurun waktupun mulai mengintai di setiap langkah
kaki sampai nanti ruh kan kembali hingga raga pun
akan mengurai berai ke bumi...
Keakuan membukit menggunung tinggi menbentuk
lukisan2 hari dan merasa ada, bukannya adaNYA
dia di cipta (keadaan fana fillah). Walau ibadah &
deras air mata merayu padaNYA, ta' kan lah
tersirami kemarau sukma dan fatamorgana di
gurun jiwa...
Ohh..Celaka..!!
Kasihan lah diri terlena buai oleh akuan merajai,
kecuali bukit & gunung itu diruntuh kan
(kembalikan) kepada Ilaahi...
ALLAAHU AKBAR...!!!
(barly al_faqir)
... EDELWEIS ...
Terdiam... Membisu... Meraba angan... Mencerna
makna...
Bukan hanya keindahan.. Keharuman ataukah
sekedar wangi mengenang di hati
Bukan pula warna warni mengundang goresan
melukis mimpi
Ta' hanya seharum melati putih yg segar membuat
seakan menciumi awan-awan menari
Ta' hanya seindah mawar memerah menggoda
mengguncang sesakkan dada ini
Ta' jua hanya setegar sakura dalam sejuk & dingin
di terpa salju musim semi
Bunga-bunga hati pun melayu mengering di tatap
waktu
Buai membuai rasa berganti ganti menyapa dinding
qalbu
oh edelweis....
Ta' seperti rangkai-rangkai kata disebut muda mudi
dan para pujangga
Lama ku ta' memanggilmu dlm ruang-ruang
jelajahan dan nada-nada jiwa
Ku ta' merayu tangisan dan dengan derai_derai air
mata
Hanya selimut cinta mesrakan getar-getar di
dada...
Bungaku...
Dua layar hati di satu cahya, tentang aku dan
kamu.
Cerita sebuah keabadian dlm kurun tiada yang
tahu,
Kau lah saksi pada jalan-jalan hidup ini, di tapak
kaki ta' berkulit lagi namun ta' mati.
Ketika indah membuat rasa melayang menyatu
menyemu,
Ketika wangi mempesona membuai akhirnya
mengering melayu,
Ketika tegar di kesejukan musim salju namun lahir
dalam membeku...
Ohh... Wahai bunga dari seribu bunga...
Bunga sejati berikan warna abadi dan tunjuki jalan
haqiqi..
Ohh... Edelweis.. selimut kasihku
Kau lah qalam suciNYA yg menumbuhkan benih-
benih di jiwa yg sebenar-benar dlm cinta & kasih,..
Sungguh sajian di dua dimensi rasa
Memberi makna akan wangi dan indah bunga
Sekiranya malam menceritakan indah bintang dan
purnama, kala siang tentang mentari dan pelangi
berlapis warna.
Sungguh keabadian bunga kata dari qalam
MU..Bahasa Tuhanku yg meliputi di setiap fiqir &
rasa manusia, dlm beda dan tingkatnya masing-
masing.
Maha suci Allah lagi sempurna akan segala
kejadian yg di ciptakanNYA. Yang selalu
memberikan hikmah pada hamba-hambaNYA.
Dan lihat...Lihat lah oleh sekalian kita. Bhw
kehidupan ini adalah bunga-bunga cipta_anNYA.
Sebagai ayat (tanda-tanda) akan kesempurnaan,
keagungan, kebesaran juga keindahanNYA semata.
Apakah duri, layu, kering, beku ataukah kuntum
memekar, segar, indah, mewangi. Ta' lah lepas dari
genggaman tangan & hembusan qalamNYA.
Ohh Edelweis_ku.... Tebarkan lah selalu arti makna
dalam kering gersangnya hati... Di jiwa-jiwa perindu
tuk meraih bunga cintaNYA....
(barly al_faqir)
makna...
Bukan hanya keindahan.. Keharuman ataukah
sekedar wangi mengenang di hati
Bukan pula warna warni mengundang goresan
melukis mimpi
Ta' hanya seharum melati putih yg segar membuat
seakan menciumi awan-awan menari
Ta' hanya seindah mawar memerah menggoda
mengguncang sesakkan dada ini
Ta' jua hanya setegar sakura dalam sejuk & dingin
di terpa salju musim semi
Bunga-bunga hati pun melayu mengering di tatap
waktu
Buai membuai rasa berganti ganti menyapa dinding
qalbu
oh edelweis....
Ta' seperti rangkai-rangkai kata disebut muda mudi
dan para pujangga
Lama ku ta' memanggilmu dlm ruang-ruang
jelajahan dan nada-nada jiwa
Ku ta' merayu tangisan dan dengan derai_derai air
mata
Hanya selimut cinta mesrakan getar-getar di
dada...
Bungaku...
Dua layar hati di satu cahya, tentang aku dan
kamu.
Cerita sebuah keabadian dlm kurun tiada yang
tahu,
Kau lah saksi pada jalan-jalan hidup ini, di tapak
kaki ta' berkulit lagi namun ta' mati.
Ketika indah membuat rasa melayang menyatu
menyemu,
Ketika wangi mempesona membuai akhirnya
mengering melayu,
Ketika tegar di kesejukan musim salju namun lahir
dalam membeku...
Ohh... Wahai bunga dari seribu bunga...
Bunga sejati berikan warna abadi dan tunjuki jalan
haqiqi..
Ohh... Edelweis.. selimut kasihku
Kau lah qalam suciNYA yg menumbuhkan benih-
benih di jiwa yg sebenar-benar dlm cinta & kasih,..
Sungguh sajian di dua dimensi rasa
Memberi makna akan wangi dan indah bunga
Sekiranya malam menceritakan indah bintang dan
purnama, kala siang tentang mentari dan pelangi
berlapis warna.
Sungguh keabadian bunga kata dari qalam
MU..Bahasa Tuhanku yg meliputi di setiap fiqir &
rasa manusia, dlm beda dan tingkatnya masing-
masing.
Maha suci Allah lagi sempurna akan segala
kejadian yg di ciptakanNYA. Yang selalu
memberikan hikmah pada hamba-hambaNYA.
Dan lihat...Lihat lah oleh sekalian kita. Bhw
kehidupan ini adalah bunga-bunga cipta_anNYA.
Sebagai ayat (tanda-tanda) akan kesempurnaan,
keagungan, kebesaran juga keindahanNYA semata.
Apakah duri, layu, kering, beku ataukah kuntum
memekar, segar, indah, mewangi. Ta' lah lepas dari
genggaman tangan & hembusan qalamNYA.
Ohh Edelweis_ku.... Tebarkan lah selalu arti makna
dalam kering gersangnya hati... Di jiwa-jiwa perindu
tuk meraih bunga cintaNYA....
(barly al_faqir)
... SAYAP JIWA ...
Angkasa menjingga mesra ke abu-abuan
Memudar putih awan dan birunya langit
Gerah panas menjelma sejuk mendingin
Cahaya bergerak mengitari memanggil purnama
ohh senja.. Rehatkan Rajawali
Ta' kuasa torehkan kata dengan pikir kepala
Hanya ikuti getar-getar yang menyapa qalbu
Hingga membuta mata biarkan hembus nafas
berirama detak jantung di dada...
Bertengger sang burung di antara dedaunan hijau
mulai menggelap warna
Semedikan gagahnya menatap gelap di antar
terang
Membaca kepakan sayap yg membentang saat
melayang susuri hamparan luas membentang...
Perlahan... Dan perlahan... Di sayu mata hati
Menadah cawan titikan dari kalam suci
ohh... Sang siang dan sang malam kan kah kau
beri sebuah arti
Tentang kepak sayap jiwa pada kami...
Datanglah... Datang...
Sebelum hari ditutupi mimpi
Allaahu akbar...Allaahu akbar...
Ketika matahari di itari bumi maka ada_lah cerita
tentang siang dan malam
Tapi cahya nya tetaplah memancar ta' menggelap
sedetikpun jua
Hanya lah bumi berputar sembari memutar diri
sendiri hingga gelap-terang pun silih berganti
dalam dua belahan dan mewarna kehidupan nya...
Maha Perkasa DIA lagi Maha Pemberi makna...
Ohh Rajawali......
Seumpama akan bumi juga diri ini
Sayapmu kiri dan kanan, berada engkau dalam
keseimbangan..
Sisi gelap jiwa bertaut mesra sisi terang jiwa
Sedih duka lara, resah gundah gelisah bulu-bulu di
sayap kiri
Senang cita cinta, damai tenang indah bahagia
bulu-bulu di sayap kananmu
Sempurna dicipta beriring berganti-ganti tempa diri
Sungguh yang tiada lain jua adalah cahayaNYA
sendiri
Semua hanyalah amanah dan sarana tuk
terbangkan jiwa...
Sehingga bukan di aku miliki tapi di pakaikan
membungkus diri..
Terbang melayang dengan tenang dan seimbang
kepada yang Maha Penyayang
Kembalikan pulang semua bulu-bulu dan sayap
dalam ratap
suci
ohh jiwa-jiwa hamba yang tiada memiliki apa-apa
jua
Aku-aku pun menjadi titik yang ta' berbentuk apa-
apa dan ta' berkata suara
Tetapi nyata di pancarkan cahaya dari yang Maha
Ada
Tertelanjang rajawali tanpa sayap dan bulu lagi
Tersebutlah Maha Raja bertahta terbangkan
kembali sang rajawali
Tanda Tajallinya Ilahi Rabbi pada diri nan suci
Tuk tebarkan benih-benih dan biji tanami taman
syurgawi....
(barly al-faqir)
Memudar putih awan dan birunya langit
Gerah panas menjelma sejuk mendingin
Cahaya bergerak mengitari memanggil purnama
ohh senja.. Rehatkan Rajawali
Ta' kuasa torehkan kata dengan pikir kepala
Hanya ikuti getar-getar yang menyapa qalbu
Hingga membuta mata biarkan hembus nafas
berirama detak jantung di dada...
Bertengger sang burung di antara dedaunan hijau
mulai menggelap warna
Semedikan gagahnya menatap gelap di antar
terang
Membaca kepakan sayap yg membentang saat
melayang susuri hamparan luas membentang...
Perlahan... Dan perlahan... Di sayu mata hati
Menadah cawan titikan dari kalam suci
ohh... Sang siang dan sang malam kan kah kau
beri sebuah arti
Tentang kepak sayap jiwa pada kami...
Datanglah... Datang...
Sebelum hari ditutupi mimpi
Allaahu akbar...Allaahu akbar...
Ketika matahari di itari bumi maka ada_lah cerita
tentang siang dan malam
Tapi cahya nya tetaplah memancar ta' menggelap
sedetikpun jua
Hanya lah bumi berputar sembari memutar diri
sendiri hingga gelap-terang pun silih berganti
dalam dua belahan dan mewarna kehidupan nya...
Maha Perkasa DIA lagi Maha Pemberi makna...
Ohh Rajawali......
Seumpama akan bumi juga diri ini
Sayapmu kiri dan kanan, berada engkau dalam
keseimbangan..
Sisi gelap jiwa bertaut mesra sisi terang jiwa
Sedih duka lara, resah gundah gelisah bulu-bulu di
sayap kiri
Senang cita cinta, damai tenang indah bahagia
bulu-bulu di sayap kananmu
Sempurna dicipta beriring berganti-ganti tempa diri
Sungguh yang tiada lain jua adalah cahayaNYA
sendiri
Semua hanyalah amanah dan sarana tuk
terbangkan jiwa...
Sehingga bukan di aku miliki tapi di pakaikan
membungkus diri..
Terbang melayang dengan tenang dan seimbang
kepada yang Maha Penyayang
Kembalikan pulang semua bulu-bulu dan sayap
dalam ratap
suci
ohh jiwa-jiwa hamba yang tiada memiliki apa-apa
jua
Aku-aku pun menjadi titik yang ta' berbentuk apa-
apa dan ta' berkata suara
Tetapi nyata di pancarkan cahaya dari yang Maha
Ada
Tertelanjang rajawali tanpa sayap dan bulu lagi
Tersebutlah Maha Raja bertahta terbangkan
kembali sang rajawali
Tanda Tajallinya Ilahi Rabbi pada diri nan suci
Tuk tebarkan benih-benih dan biji tanami taman
syurgawi....
(barly al-faqir)
... KATA HATI DAN JASAD ...
Wahai jasad....
Ktk kau brgerak, aku terbuai ayunan langkah &
laku mu,
pun aku trgoda trkadang wkt.
Wahai jasad....
Ketika kau ingin bicara, aku sibuk carikan kata
trbaik utkmu...
pun trkadang merayu aku pdmu.
Wahai jasad...
Ktk kau ber zikir, aku terdiam,
pun terkadang aku brlari ksana kemari.
Wahai jasad....
Ktk kau sujud, aku pun menangis trharu,
pun trkadang mmbisu ta' brkata.
wahah jasad....
Ktk kau kembali pd NYA, kau kn d ingat &
dkenang.
Sedang aku ta' ada yg tahu..hany Tuhanku..
Subhanallah....sungguh rahsia ALLAH meliputi kami
semua....
Wahai hati...
ku pinjam katamu tuk bicara padamu,
dalam bahasa dan nadamu.
Katakanlah...bahwa aku bersujud pada Tuhanku
dgn gerakNya..
Wahai hati...
Bangkitlah dari tapamu,
Sungguh aku dan kamu adalah satu nafas satu
irama
Berada dlm kandungan keilmuanNya.
Wahai hati...
aku jumpa kamu di satu pintu,
Dalam ruang ta' berwaktu
Di kandungan cahya aku berada
Aku dan kamu rahsia cahya itu sendiri..
Maha Agung dan Besar Allah,Raja singgasana jiwa...
(barly_al-faqir)
Ktk kau brgerak, aku terbuai ayunan langkah &
laku mu,
pun aku trgoda trkadang wkt.
Wahai jasad....
Ketika kau ingin bicara, aku sibuk carikan kata
trbaik utkmu...
pun trkadang merayu aku pdmu.
Wahai jasad...
Ktk kau ber zikir, aku terdiam,
pun terkadang aku brlari ksana kemari.
Wahai jasad....
Ktk kau sujud, aku pun menangis trharu,
pun trkadang mmbisu ta' brkata.
wahah jasad....
Ktk kau kembali pd NYA, kau kn d ingat &
dkenang.
Sedang aku ta' ada yg tahu..hany Tuhanku..
Subhanallah....sungguh rahsia ALLAH meliputi kami
semua....
Wahai hati...
ku pinjam katamu tuk bicara padamu,
dalam bahasa dan nadamu.
Katakanlah...bahwa aku bersujud pada Tuhanku
dgn gerakNya..
Wahai hati...
Bangkitlah dari tapamu,
Sungguh aku dan kamu adalah satu nafas satu
irama
Berada dlm kandungan keilmuanNya.
Wahai hati...
aku jumpa kamu di satu pintu,
Dalam ruang ta' berwaktu
Di kandungan cahya aku berada
Aku dan kamu rahsia cahya itu sendiri..
Maha Agung dan Besar Allah,Raja singgasana jiwa...
(barly_al-faqir)
Langganan:
Postingan (Atom)