......
D_uhai bahasa itu teranyam geram luapan kelam,
membelit kata memburai makna.
E_ndapan rasa menguning ilalang di gunung ngambang,
menumbuhkan dedaunan ta' berbunga.
B_isikan-bisikan dari palung asa tentang bahtera jiwa,
membentangkan ruang kembara cinta
U_sang ta' bermukim pengelana terburu jalang,
menyapu terang yang telah ada.
R_iuh gundah menirai samudera pantulkan berita suci,
mengombak hempas buramkan mata hati.
A_ntara yang mengantara di kepak dan langkah meniti,
mematah kaki berganti tongkat yang sakti.
N_uansa qalbu perindu di persetubuhan bumi dan langit,
mesrakan ada...mesrakan tiada.. mesrakan hilang...
J_eritan menggema padang ilalang pelaku diri di lintas keabadian,
mengukir-ukir seruan tenangkan gelombang.
I_nikah gunung semu di sebalik kabut yang terajut marut,
melaku hidup alam jabarut dan malakut.
W_ahai jiwa yang tenang lagi ta' punya bayang-bayang ataupun kuasa menghilang,
mengasih dan menyayang AKU sedari jabang bayi ta' kenal ruang.
AKU_ telah sedia berbilang-bilang ada lagi baqa,
memeluklah AKU ta' ingin di buang sisakan gelombang yang kan memalung dan gunung yg ngambang....
(barly al-faqir)
W_ahai jiwa yang tenang lagi ta' punya bayang-bayang ataupun kuasa menghilang,
BalasHapusmengasih dan menyayang AKU sedari jabang bayi ta' kenal ruang.
*Aku suka kalimatmu itu...
art...
BalasHapusalhamdulillaah..
syukran komen nya. jazakallaahu khair..
(^_^)