Perlahan sekali... Hampir tiada terangkai gemuruh
hati
Mendengar bisik... Ataukah rasa menyapa
menghampiri
Seakan bicara... Namun tiada suara tuk menumbuh
arti
Ta' mati diri yang nyata terperi
Ta' bisu bicara yang nyata bertahta kata
Ta' kaku lidah yang nyata tercurah
Ta' beku jiwa yang nyata adanya berseru
Tertulislah apa yang menyelimuti dan mengurai
berai ilmu. Membunuh aku namun tiada untuk mati,
tetapi membunuh aku untuk hidup. Melaku sebuah
tentu akan adaNYA di penjuru waktu.
Ta' ingin apa-apa di khusyu' jiwa. Terhampar
bahtera di pantai cinta. Mengurung semua cerita di
lembar-lembar berjilid keranda
Bertabur-tabur bunga melayang tinggalkan
wewangian
Berbaju rapi menuju pertapaan nan ta'
berkesudahan
Berkisah apakah diri ini seperti huruf-huruf yang
ta' berbaris lagi.
Bukit dgn pucuk-pucuk kata membawa berita
lepas diri sebenar-benarnya pada ilahi
Demi Desah Jiwa menghembusi tiada henti jua
Derap Detak Jantung pun tiada lagi bermanja
terlupa
Dayungan Dunia Juga antarkan kepada Maha
Pencipta
Dentingan Derita Jangan lagi membutakan segenap
pandang mata
Duhai Diri Jambangan kasih dan sayang yang maha
Kuasa
S_ejenak waktu lelapkan raga terbaring biarkan
bathin cerahkan layar hati membuka memori lewat
mimpi hadiranNYA
U_ntuk redam kehendak nafsu menderu ketika jiwa
terjaga di gegap raga yg berdiri laksana alif yg
bingung berbaris dimana
C_uci pakaian yg mengusam yg ta' tercium diri
akan aromanya yang menyesak gerahkan dada-
dada
I_nilah cermin kehidupan dari kematian aku-aku yg
terbunuh namun ta' teteskan darah-darah pd yg
Maha Hidup hingga adalah cahaya adaNYA yg
menyata
D_i saat terbangun dari lelap badan dgn qalbu
terselimuti akan sebuah keadaan diluar kesadaran
I_ntipan jiwa membakar semu ta' lagi melayang
terombang ambing laksana berada di lapisan ruang
hampa udara dlm menuju sang surya pemberi
kehidupan
R_otasi sebenar rotasi berada diri pada lintas
ketentuan, bukan jiwa-jiwa langit yg berhamburan
yg kemudian hancur berantakan tanpa cerita
mengenakkan
I_nsan berganti al insan yg mukamil nyatakan akan
DIA yg Maha Mengatur lagi Menghidupkan
Bersaksi sekalian sebenar kesaksian tak
menjadikan gerhana berketerusan. Tidakkah DIA
telah memberikan pelajaran dari pergerakan alam
tentang memudarnya matahari ketika bulan
mendindingi bumi dari pancaran nya. Begitulah
waktu mengatur ketentuanNYA tidak dijadikan
gerhana itu dlm masa yg panjang, tetapi hanya
dikadang-kadang waktu. Di kesejajaran lintasannya
masing2 antara bumi bulan dan matahari. Begitu
juga suatu keadaan jiwa ketika berada diluar lintas
kata, makna, rasa dan ilmu...
Yaa RABB....
Kembalikan aku-aku pengembara pd lintasan
mengitari ruang waktu nan ta' ber_impi maya,
sekiranya kami sesungguhnya adalah ada_MU.
Karunia pakaian hamba-hamba yg KAU pakaikan
indah dalam kesucian...
(barly al-faqir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan masukan komentar anda..
(^_^)