Translate

"BULU PERINDU"




Benar taklah jauh, hanyalah akal memberi jarak
Bersama rasa-rasa yg membayang bayangi Jati
Hingga lautan sangka mengering jelaskan makna
Dan tanyakanlah atas keakuan yang menitiki diri
Sudah seberapa lama menjadi rampok al hayat
Kemudian bertahta palsu pada tanah dan baitKU
Sedang Ruh saja dihembus titipkan pada Sunyi

Bingkai bingkai katapun membungkus indah Jiwa
Tidaklah meneriakkan kesucian yang maha tinggi
Hingga geritik bathin kan senyap tanpa pematik
Sebenar cantik lg syahdu percintaan kekasih itu
Memeluki mesra pada setiap ada, jagatKU damai
Walau warnawarna seumpama pelangi pada senja
Bertabur awan awan yang beriring lewati waktu
Kemudian perlahan di telan malam-malamNYA..



Katakanlah... siapa lagi yangkan kau tuhankan
Dengan kenikmatan laksana semesta yang luas
Hingga semua renang jiwapun tak akan habis
Dan tak jua jauh seperti alam pikir katakanNYA
Dan tak juga dekat seperti kata yang telanjang
Padahal ia dilahirkan kemudiannya dari kamu
Maka bacalah kitab yg hidup lagi menghidupkan
Sekiranya kitab yg di tuliskan pun menghayati

Ku tuliskan kata kemudian kuhapuskan lagi
Berulang ulang memintal pada ujung jemari
Suarakah yang membisik tanpa nada melodi
Atau lalu lintasnya belantara kerumunan hati
Laksana biasan biasan cahaya prisma ilaahi
BerQiyam nya bisikan hingga langitpun sepi
Kini rasa mengHajar terpatri memahat seJati

Tanah nan sunyi diLiput Hayat bukanlah mati
Tak ingatkah ketika senyap pada perut Ummi
Dan tiada merasa rasa ada lagi berangkuh diri
Hanya saja Bisikan kemudian yg Membayangi
Suatu ayat yang nyata lagi hidup tapi misteri
Nafaspun yang mesra dengan irama denyut nadi
Dzikir hayatNYA nan manja syahdu lagi bersaksi
Purnama disebalik malam di atas langit nan suci
Sepi yg tiada lagi kata sendiri, tapi mencahyai
Disana salam kemesraan rabbussamaawaatiwalardi

Kau menghilang meninggalkan tetes kenang
Burung kenari pun menari bernyanyi sendiri
Walau kadang angin mendesir libaskan lampau
Bayang menderai renung membidai petang
Gurat rindu itu terjerat dadu dadu cinta hati

Sekian asa melumuri ketika desah jd impian
Hangat itu kadang membakar rasa terkubur
Butiran hati yang pernah memutiara harihari
Membintang dan mengusir serdadu sunyi
Melukiskan dengan nafas tentang romansa

Duhai kasih yang menjadi peri dan melayang
Diantara sentaksentak manja langkah kecil'mu
Biarlah bisikku membahasakan do'a didada
Walau tanpa denting yang terkiang memanja-i
Hingga kurasakan degubmu menyahut hangat
Aku... di sini... dekat... merasuk di jiwa..

Duhai pagi yang diselimuti atas kesejukan
Dan kerlingan mentari yg tersenyum malu
Sapa keindahan pada jiwa yang terbasuh
Lagi membukakan lelap menyambut terang
Embun nan membahasakan kesyahduanNYA
Lagi lagi mengawali kehidupan pada al-hayat
Bunga pun merekah pada Jum'at nan berkah

Dan ketika AKU menjamak dengan senyap
Menutupi segala pintu ada, dan ketiadaan
Ilmu pun menjadi malu mentahtai jagatKU
Hingga bahasapun tertunduk tanpa rangkai
Terlebur jua rasa rasa diantara biasan terang
Dekat yang menghilang jauhpun telah pergi
Adalah Cahya yang membuyar pada al-akbar

Semenjak aku-aku terbit pada tanah yg damai
Memulai hari dan bercerita tentang segala ada
Hingga impian cinta tentang keabadian &sejati
Lambat laun menjadi terik jiwa dan kesemuan
Yahh... terlupa akan lelap malam pd pelukNYA
Suci yang terampas cahaya khayal yang binal
Terbukannya mata namun menambahkan buta

(barly al-qalbu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan masukan komentar anda..
(^_^)