Ku pinjam halus lembut kata pada jiwa
Ceritakan hening yang disapa oleh bening
Ketika syaraf yang menterjemahkan ada
Dari sebalik bisingnya bicara dan ke-egoan
Dan samudera dengan ilmu yg terombang
Tak ada lagi perumpamaan perumpamaan
Rasa-Rasa sekedar angin pada pantai diri
Yang menghembus tak hirau celoteh rayu
Bukit itu takkanlah sanggup menatapKU...
Setinggi langit pun tiadalah berbanding
Burung itu terlepas sayap menggapaiKU
Seperti buraq yang sadar tau akan dirinya
Bulubulu kan rontok terkibas selendangKU
Seumpama rasa yg dalam di palung bathin
Bisikan ruh pun kaku akan ketunggalanKU
Sang Sinaran yang melantak pada Cahya
Bahasa ma'rifat perlahan hilang di hadirKU
Seujud diri yang tak lagi menyata ada-ada
Katakanlah keAgunganNYA di atas bicara
Bukan sekedar di agung agungkan khayal
Juga dari makna makna pelipur jiwa jiwa
Sedang sunyipun hanya mendekatkan suci
Yaa Allahuuu... yaa wajiibul wujud...
Beribu khayal menerpa bathin silih
berganti
Mengkilau menebarkan makna dan mutiara
Menjelma laksana tuhan tuhan yang di puja
Seperti sendirilah sudah dalam keagungan
Sungguh pengertian itu hanyalah pengantar
Atas raung rasa yang tak berbicara adanya
Lalu harum bungapun tanpa kelopak lagi
Mengatajelaskan pada angin musim-musim
Bahwasanya AKU bukan pada pembicaraan
Bukan jua pada kitab-kitab dan tul...isan sakti
Tidak juga pada rayu dzikir yang mengaum
Apakah bunyi dan suara telah menjarah diri
Hingga melupakan yang mati di hidupkan
Segunung ayat yang di lahap kepala dada
Kemudian mengarungi samudera bathin
Sebatas biduk yang berlayar di tiupkanNYA
Menjadi iblis pun tak kan ada kuasa daya
Yah.. embun dan buih yang tak berkata air
Kebisuan mereka yang berada pada haqKU
Lalu adakah lagi tempat melainkan KU berada
Ketika cahaya pun sujud atas kesucian
Lalu adakah lagi canda atas cawan terbelah
Ketika jasad telah menjadi saksi saksi nyataKU
Lalu riang riang pun di telan senja keharibaan
Yaa Allaahu yaa subhaanahu wata'aala
Mengkilau menebarkan makna dan mutiara
Menjelma laksana tuhan tuhan yang di puja
Seperti sendirilah sudah dalam keagungan
Sungguh pengertian itu hanyalah pengantar
Atas raung rasa yang tak berbicara adanya
Lalu harum bungapun tanpa kelopak lagi
Mengatajelaskan pada angin musim-musim
Bahwasanya AKU bukan pada pembicaraan
Bukan jua pada kitab-kitab dan tul...isan sakti
Tidak juga pada rayu dzikir yang mengaum
Apakah bunyi dan suara telah menjarah diri
Hingga melupakan yang mati di hidupkan
Segunung ayat yang di lahap kepala dada
Kemudian mengarungi samudera bathin
Sebatas biduk yang berlayar di tiupkanNYA
Menjadi iblis pun tak kan ada kuasa daya
Yah.. embun dan buih yang tak berkata air
Kebisuan mereka yang berada pada haqKU
Lalu adakah lagi tempat melainkan KU berada
Ketika cahaya pun sujud atas kesucian
Lalu adakah lagi canda atas cawan terbelah
Ketika jasad telah menjadi saksi saksi nyataKU
Lalu riang riang pun di telan senja keharibaan
Yaa Allaahu yaa subhaanahu wata'aala
Memecah diamKu yang di ayatkan
nafas
Berpejam mata menjadikan rasa bersaksi
Masihkah kau jadikan Tuhan
atas cahaya
Yang me-ruuhi sekujur dan seujud adamu
Lalu menjadi mabuk pada
pelataran arsy
Atau merasa bumi telah hilang jejakNYA
Yahhh disini
kandungan rahman rahimKU
ilmu demi ilmu disematkan diruang
bathin
Seumpama tangga dan tapak tapak langit...
Bukan
menciptakan kamu menjarah Haq
Meninggalkan tanah yang KAMI
ciptakan
Sedangkan dia adalah penyerta sejatiKU
Menjadi rumah Kemesraan
dan Kesucian
Bukan pembual pembual yang berjubah
Tak ada wangi tanpa
kelopak yg kan kering
dan kau adalah aroma yang dihembuskan
Tak ada nada
tanpa senar yg kan berkarat
dan kau adalah geritik hati yang
digetirkan
Tak ada nikmat tanpa buah yg kan melapuk
dan kau adalah rasa
rasa yang di bisikkan
dan saat tidurpun kau telah tiada rasa ada
KAMI
menguasai siang dan malam malam
Saat terjaga gagah dan lelap yang
lunglai
Tiadalah tempat yang tiada KAMI tempati
Dan tak selayaknya kamu
busungkan dada
Hingga adamu pun menjadi ketiadaan asa
Melainkan keAgungan
dari yang Maha Ada
(barly al-Qalbu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan masukan komentar anda..
(^_^)