Izinkan Jemari ini menari sembari memuji.
Hadir kan sketsa ruang dan ranting di dada.
Menepis sejenak malam yang menggurita.
Agar bening dan seperti kuning menghampar.
Melewati arwah dan penjagal langit.
Dengan kebisuannya yang mencekam dan cengkeram.
Katakanlah..
''Dia menghuni aku- aku dan mengambil nyala Tuhan,
menjanjikan kerajaan.
Sedang didalamnya adalah penghuni yang terlupa.''
Dengan kata mencipta rayu untuk merindu.
Sedangkan jarak telah usai pada diri yang lunglai.
Tinggallah bunga yang mulai memutik cantik.
Tinggallah serbuk-serbuk yang mulai membuah.
Pembunuhan telah usai dan bayang hilang.
Ketika sari merupa ada.......
Ketika kuncup perlahan tebarkan pesonaNYA.
''Dan kau ta' mati, melainkan nyalaKU yang tiada berlainan.''
Cerita kusam pembunuhan mewarnai sejarah.
Diantarkan sang waktu yang menjadi saksi,
Dan mereka berkata..
''Bunuhlah aku agar AKU menghayat.....
Menjadi rembulan dengan cahya memikat tumbuhkan cinta.''
Rotasi jiwa seperti galaksi tawarkan gerhana dan purnama.
Menawafkan akal pikir tentang DIA yang maha Hadir.
Sejagat bathin yang menitik membelah cahaya.
Bahasa degub pun meruah.
Seperti berkata :''Duhai Allahku... keEsaan jua adaMU.''
(barly al-Qalbu)
Hadir kan sketsa ruang dan ranting di dada.
Menepis sejenak malam yang menggurita.
Agar bening dan seperti kuning menghampar.
Melewati arwah dan penjagal langit.
Dengan kebisuannya yang mencekam dan cengkeram.
Katakanlah..
''Dia menghuni aku- aku dan mengambil nyala Tuhan,
menjanjikan kerajaan.
Sedang didalamnya adalah penghuni yang terlupa.''
Dengan kata mencipta rayu untuk merindu.
Sedangkan jarak telah usai pada diri yang lunglai.
Tinggallah bunga yang mulai memutik cantik.
Tinggallah serbuk-serbuk yang mulai membuah.
Pembunuhan telah usai dan bayang hilang.
Ketika sari merupa ada.......
Ketika kuncup perlahan tebarkan pesonaNYA.
''Dan kau ta' mati, melainkan nyalaKU yang tiada berlainan.''
Cerita kusam pembunuhan mewarnai sejarah.
Diantarkan sang waktu yang menjadi saksi,
Dan mereka berkata..
''Bunuhlah aku agar AKU menghayat.....
Menjadi rembulan dengan cahya memikat tumbuhkan cinta.''
Rotasi jiwa seperti galaksi tawarkan gerhana dan purnama.
Menawafkan akal pikir tentang DIA yang maha Hadir.
Sejagat bathin yang menitik membelah cahaya.
Bahasa degub pun meruah.
Seperti berkata :''Duhai Allahku... keEsaan jua adaMU.''
(barly al-Qalbu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan masukan komentar anda..
(^_^)