Lama sudah ku ingin melukisi harimu.
Walau hanya sekedar sapa tanpa mesti bahasa hati.
Yahhh.. Tatapku ta' kuasa tegak,
di runtuhkan deras senyuman itu.
ehmmm.. Allahku..
KAU hembuskan lagi bunga-bunga yang tiada berkuntum.
Hari ini rautmu melantakkan daku ke kubangan rindu tanpa pintu..
.
Melangkah pun tertatih,
Melukiskan tentang kasih.
Seruling jiwa kumainkan,
Senandungkan nada mengiang.
Rindu membabat sukma,
Riuh sendu menjerat dada.
.
Sendu dalam merdu membisik qalbu,
Semayamkan rautmu menjentik daku.
Getar kian menggema mengguling asa,
Gempita kan terasa tanpa gemulai kau di sana.
.
Kembang hati ini tersimpul rapi dibalut suci
Kuning membening dibuhul canduNYA
KemilauNYA diparasmu di atas kau tau
Ku berahsia nyata mencintai KAU dan kau
Karamku merasuki cantik...
.
Sutera jiwaku membenang layang
Syahdu menyeru dalam terang
Membentang relung hingga menjulang
Melingkari qalbu wujudkan Esa Penyayang
Mutiaraku... Permataku..
Hembus cintaKU..
(barly al-qalbu)
.. WAKUNCAH..
Yaa Hayyuu yaa Qayyum..
Entahlah.. (-_-)
Apakah yg kan terangkai dalam hening jiwa
Bungakah.. Bias cahyakah.. Bisu cintakah..
Atau Gerhana pada satu lintang lurus
Ataukah jua bahasa rindu yang mencandu
"Tatap_pun hilang pada haq meNyata ada."
.
Allahku tumbuhkan selalu tunas-tunas
Daun-daun hati yang ta' bertulang
Hingga ulat-ulat pada diri menggerogoti
yah.. Ulat itu penempat aku-aku...
"Katakanlah Dia Maha Tinggi."
.
Semilir lembut jiwa pada bukit bersalju
Memayung ilmu tadahkan berita langit
Ta' lah meruncing tanding merunyam 'ada'
Jadikan kitab perisai angkuhan dada
"Sungguh, jangan kau ta' menatapKU."
.
Duhai hamba segenap jiwa pelaku cinta
Lagilah arif bawakan berita berikan bias cahya
Telah KU sempurna melaku nyatakan ada
Damai lagi tenang di cahyaKU yang terang
"jangan kau dustakan nikmat yg KUciptakan."
.
Demi nada yang ta' bersyair,
diantara qalam dan membisu...
Demi bayang yang telah hilang,
diantara kegelapan dan terang...
Dan demi AKU semua yang di ada,
diantara wahyu dan kata terindah..
"katakanlah, Allahku sebenar maha suci."
.
Sejenak yang berasa ribuan tahun cahaya
Memancar kilat melesat tanpa ujud
Bara dan sinaran yang kembalikan panas
Yaa rahmaan.. Yaa rahiim
Titik cinta lahirkan taman-taman syurga
"Beruntunglah hamba-hamba yang qalbu nya adalah adaKU."
.
Yaa 'alimul ghoibi wassyahaadati..
Sucikan slalu hati kami
Bukan segala tahu yg kan mendindingi
Menyala tanpa bara meng_api
Yaa salaam... Yaa salaam
(barly al-qalbu)
Entahlah.. (-_-)
Apakah yg kan terangkai dalam hening jiwa
Bungakah.. Bias cahyakah.. Bisu cintakah..
Atau Gerhana pada satu lintang lurus
Ataukah jua bahasa rindu yang mencandu
"Tatap_pun hilang pada haq meNyata ada."
.
Allahku tumbuhkan selalu tunas-tunas
Daun-daun hati yang ta' bertulang
Hingga ulat-ulat pada diri menggerogoti
yah.. Ulat itu penempat aku-aku...
"Katakanlah Dia Maha Tinggi."
.
Semilir lembut jiwa pada bukit bersalju
Memayung ilmu tadahkan berita langit
Ta' lah meruncing tanding merunyam 'ada'
Jadikan kitab perisai angkuhan dada
"Sungguh, jangan kau ta' menatapKU."
.
Duhai hamba segenap jiwa pelaku cinta
Lagilah arif bawakan berita berikan bias cahya
Telah KU sempurna melaku nyatakan ada
Damai lagi tenang di cahyaKU yang terang
"jangan kau dustakan nikmat yg KUciptakan."
.
Demi nada yang ta' bersyair,
diantara qalam dan membisu...
Demi bayang yang telah hilang,
diantara kegelapan dan terang...
Dan demi AKU semua yang di ada,
diantara wahyu dan kata terindah..
"katakanlah, Allahku sebenar maha suci."
.
Sejenak yang berasa ribuan tahun cahaya
Memancar kilat melesat tanpa ujud
Bara dan sinaran yang kembalikan panas
Yaa rahmaan.. Yaa rahiim
Titik cinta lahirkan taman-taman syurga
"Beruntunglah hamba-hamba yang qalbu nya adalah adaKU."
.
Yaa 'alimul ghoibi wassyahaadati..
Sucikan slalu hati kami
Bukan segala tahu yg kan mendindingi
Menyala tanpa bara meng_api
Yaa salaam... Yaa salaam
(barly al-qalbu)
Langganan:
Postingan (Atom)