Bismillaah...
____
Kelu pun memanggil dalam kesemrautan kata
Rasa yang sadis halus nyaris tiada tergores ta' ingin berbaris
Semu_kan dzikir-dzikir terlahir yang mahir pada bibir
Irama jiwa meng_ada dengan nada-nada nyala
Sebegitu pekat dan kental yang memintal sutera pengenal
Hingga huruf membata untuk bicara ada_nya
Persinggahan Qadim yang biasa meraja_i pada tapa diri
Terang di atas para bias membulat gerhana...
Ahhhh... Memang gila pecinta cahaya
Tertawa yang ta' bertempat mengundang gurat
Juga lirih rayu-rayu gerimiskan taman syurga
Tautan itupun semaikan putik-putik jiwa
Hembus nafas pun ta' jua daya ada_kan
Hanya antar tujukan Haq.....
Duhai Engkau perlihatkan lagi selendang itu yaa Allahku,
lembutnya halus menirai mata dan membuta dalam terang.
Lagi pula Kau tarikan gemulai yang membuai dari atas rasa-rasa.
'Sungguh sang aku membelah tujuh mengisi langit-langit,
katakanlah.. engkau penyempurnaKU.'
Ssststss..
Jangan di paksa cukup periksa. Aksara diri menyimpun makna.
Diam itu emas.. Cukup kata laku indah dan cinta.
Ilmu hanya sampan, ta' lah kemenangan.
Maafkan.. Nyala yang habiskan pancaran..
Ada cahya di atas cahya
'pada ruang pembiasan
Ada cinta di atas cinta
'pada ruang pernyataan
Ada yang ada di atas ada
'pada ruang penciptaan
Ada AKU di atas aku
'pada ruang yang hilang.....
(barly al-Qalbu)
.. Bunga Ku ..
...
Memilah dan memetik bunga jiwa, yang indah lagi wangi.
Genggamlah ta' harus patahkan kelopak hati
Persembahkan setulus qalbu walau ta' pandai merayu
Sungguh DIA amatlah pengasih lagi penyayang.
Dan lagi pula hanya cinta membuat cahya itu benderang
......
Senyum jingga di kaki bukit
Terik perlahan hanya melirik manis
Rehatkan pijar pada jiwa-jiwa menjalar
Senja merasuk gempita memanggil bintang
...
Sang aku pada bukit terbelah
Menyibak bathin di tapa raga
Ilmu melenyap di palung qalbu
Terburai pada cahya di atas cahaya
..
Duhai alif terombang di ruang hampa
Terbaring.. mengecil.. dan.. menitik..
Ketika gelap rembulan bahasakan surya
aku bukan mentari...
melainkan nyala penuh cinta
...
Duhai Allahku.. penggenggam qalbu
Taman ini sunyi di penuhi rindu-rindu
Putik-putik menebar ikuti hembus bayu
Melantun senandung berirama sendu..
Pujaku habiskan kuntuman kata
Ku hilang dalam wangiNYA...
Semakin melayu kaku, semakinlah daku mencandu
Tapakpun tak berjejak pada mata terbelalak
Kesendirian kini di telan suci..
Merabun dupa diri mesrakan bidadari....
..
(barly al-Qalbu)
Memilah dan memetik bunga jiwa, yang indah lagi wangi.
Genggamlah ta' harus patahkan kelopak hati
Persembahkan setulus qalbu walau ta' pandai merayu
Sungguh DIA amatlah pengasih lagi penyayang.
Dan lagi pula hanya cinta membuat cahya itu benderang
......
Senyum jingga di kaki bukit
Terik perlahan hanya melirik manis
Rehatkan pijar pada jiwa-jiwa menjalar
Senja merasuk gempita memanggil bintang
...
Sang aku pada bukit terbelah
Menyibak bathin di tapa raga
Ilmu melenyap di palung qalbu
Terburai pada cahya di atas cahaya
..
Duhai alif terombang di ruang hampa
Terbaring.. mengecil.. dan.. menitik..
Ketika gelap rembulan bahasakan surya
aku bukan mentari...
melainkan nyala penuh cinta
...
Duhai Allahku.. penggenggam qalbu
Taman ini sunyi di penuhi rindu-rindu
Putik-putik menebar ikuti hembus bayu
Melantun senandung berirama sendu..
Pujaku habiskan kuntuman kata
Ku hilang dalam wangiNYA...
Semakin melayu kaku, semakinlah daku mencandu
Tapakpun tak berjejak pada mata terbelalak
Kesendirian kini di telan suci..
Merabun dupa diri mesrakan bidadari....
..
(barly al-Qalbu)
Langganan:
Postingan (Atom)