S_alaam... Salaam...
S_ungguh indah nian untaian jiwa dalam cinta
S_epertinya fana namun nyata pada rahsia dan rahsia yang menyata
S_uara dan kata luluh terselam di samudera ilmu penguasa
S_elendang-selendang menggemulai hiasi tarian syahdu kembara
S_unyi dan sepi pun tiada sanggup menawan mesra
S_elagi waktu menjadi dayang pengiring di tapak hati membawa cahaya kepada cahaya
S_aksi nan setia pemberi berita dan jawab pada sekalian dimana saja
S_ujud dalam diam dan gerak dikhalwat alam terbuka
S_yiiin...Yaa syiiin...
S_yahadat diri didua dimensi hanya satu jua....
...(barly al-faqir)..
... MALAIKAT CINTA ...
S_emerbak kata di kuntumkan indah membelai hati yang mulai menepi
A_roma mewangi bangkitkan lamun satu bayang menghampiri dalam sendiri
N_ada getar jiwa senandungkan irama syahdu di taman ta' ada peri lagi
G_emakan gemuruh kerinduan mengisi lembar-lembar sepi nya hati...
M_enyapa daku hembuskan hawa kasih hangatkan salju mengkristalkan asa
A_
ku hadir dari jauh berpijak kaki namun jiwaku sedekat embun pagi membelai bunga-bunga
L_incah kata ku tari_kan mengubah sendu menjadikan senandung asmara menepis lara
A_dalah daku kibaskan sayap-sayap malaikat mengipasi duka yang menyapa jiwa
I_zinkan lah sebentar waktu tuangkan air pelepas dahaga dari syurga
K_ata ku kuasa yang maha cinta, mengembara dibelantara dunia yg fana
A_ntarkan bias cahaya.. Bahwa cintaNYA bersayapkan kasih sayang dan duka torehkan dada
T_etesan air mata kan selalu mengaliri keringnya jiwa di tapak langkah menuju yang Maha Cinta....
B_ersenandung jiwa ini yang duduk manis dihamparan rasa, hembuskan nada syahdu menyapa taman bunga dikaki langit..
E_ndapan rasa rindu itu mengetuk cawan qalbu titikkan sebutir air tuk mekarkan kembang hati
L_iar dan lepas tarian asa mengembang bentuk motif sulam bebas, tutuplah mata hati hingga hadirnya bias cahaya dari ruang ta' berpintu. Bukan disana atau disini.. Tapi ada dibalik senandung berkata dan bernada..
A_ntara bisu dan gerak jiwa menghujan rasa dan tetes-tetes bergantian memalung, Diatasnya...Yah di atasny..Adalah Daya dari yang Maha cinta mengurai berai kebebasan ruang hampa dikosong nya jiwa. Mengisi dgn se titik embun ciptakan kuncup cinta..
I_ndah merdu nada jiwa ber_aroma wangi syurga, bangkitkan tapa diri dikesendirian. Bertapa tidak dalam diam, tapi bertapa pada gerak laku dikeramaian sini...
K_ering nya alam tanpa cawan berisikan qalam suciNYA..
U_sia dalam waktu selalu tebarkan Salaam cahaya...
(barly al-faqir)
A_roma mewangi bangkitkan lamun satu bayang menghampiri dalam sendiri
N_ada getar jiwa senandungkan irama syahdu di taman ta' ada peri lagi
G_emakan gemuruh kerinduan mengisi lembar-lembar sepi nya hati...
M_enyapa daku hembuskan hawa kasih hangatkan salju mengkristalkan asa
A_
ku hadir dari jauh berpijak kaki namun jiwaku sedekat embun pagi membelai bunga-bunga
L_incah kata ku tari_kan mengubah sendu menjadikan senandung asmara menepis lara
A_dalah daku kibaskan sayap-sayap malaikat mengipasi duka yang menyapa jiwa
I_zinkan lah sebentar waktu tuangkan air pelepas dahaga dari syurga
K_ata ku kuasa yang maha cinta, mengembara dibelantara dunia yg fana
A_ntarkan bias cahaya.. Bahwa cintaNYA bersayapkan kasih sayang dan duka torehkan dada
T_etesan air mata kan selalu mengaliri keringnya jiwa di tapak langkah menuju yang Maha Cinta....
B_ersenandung jiwa ini yang duduk manis dihamparan rasa, hembuskan nada syahdu menyapa taman bunga dikaki langit..
E_ndapan rasa rindu itu mengetuk cawan qalbu titikkan sebutir air tuk mekarkan kembang hati
L_iar dan lepas tarian asa mengembang bentuk motif sulam bebas, tutuplah mata hati hingga hadirnya bias cahaya dari ruang ta' berpintu. Bukan disana atau disini.. Tapi ada dibalik senandung berkata dan bernada..
A_ntara bisu dan gerak jiwa menghujan rasa dan tetes-tetes bergantian memalung, Diatasnya...Yah di atasny..Adalah Daya dari yang Maha cinta mengurai berai kebebasan ruang hampa dikosong nya jiwa. Mengisi dgn se titik embun ciptakan kuncup cinta..
I_ndah merdu nada jiwa ber_aroma wangi syurga, bangkitkan tapa diri dikesendirian. Bertapa tidak dalam diam, tapi bertapa pada gerak laku dikeramaian sini...
K_ering nya alam tanpa cawan berisikan qalam suciNYA..
U_sia dalam waktu selalu tebarkan Salaam cahaya...
(barly al-faqir)
... TA' BERJUDUL ...
Beribu kata menguliti silih berganti nada-nada jiwa
Lahirkan arti getar di atas rasa-rasa memeluk mesra
Sang kata beku tuju dalam ruang makna ta' mendengar bunyi
Jauh pun ta' jauh..Dekat pun ta' dekat di urai bicara..
Di bahasa kan Tuan muasal suara-suara menggema lahirkan lirik-lirik bertangga-tangga..
Ta' ada daku namun sudah tercipta keadaan di ruang ta' berkata.
Duhai sastra pujangga mengalun indah, mengukir dengan tarian rangkai huruf bicarakan bahasa qalbu tersembunyi bisiknya
Terpaku tercengang ta' ada arti sanggup bertahta akan gerak dan laku di atas sana.....
Sssstss..!!
Katakanlah... Sekira kata adalah pintu alam nyata memberi makna hembus rasa, di jiwa-jiwa pencari berita agar ta'asing menghujani hamparan luas tempat peraduan....
(barly al_faqir)
Lahirkan arti getar di atas rasa-rasa memeluk mesra
Sang kata beku tuju dalam ruang makna ta' mendengar bunyi
Jauh pun ta' jauh..Dekat pun ta' dekat di urai bicara..
Di bahasa kan Tuan muasal suara-suara menggema lahirkan lirik-lirik bertangga-tangga..
Ta' ada daku namun sudah tercipta keadaan di ruang ta' berkata.
Duhai sastra pujangga mengalun indah, mengukir dengan tarian rangkai huruf bicarakan bahasa qalbu tersembunyi bisiknya
Terpaku tercengang ta' ada arti sanggup bertahta akan gerak dan laku di atas sana.....
Sssstss..!!
Katakanlah... Sekira kata adalah pintu alam nyata memberi makna hembus rasa, di jiwa-jiwa pencari berita agar ta'asing menghujani hamparan luas tempat peraduan....
(barly al_faqir)
.. PUTERA LANGIT ..
S_makin deras derai langit gelapkan malam minggu ..
S_erasa mulai mengepak sayap anganku..
S_uara gemuruh membawa lamun ini jauh ketepi qalbu ..
S_enyum.... Yah senyum mu seakan memanggil jiwa bertemu ..
S_elendang sutera hati ini mengibas angin perindu ..
S_apa ku dirangkai kata untukmu selalu..
Bermanja daku dengan peri ditaman istana langit. Tertawan hati di wangi bunga-bunga lelehkan beku ny salju di ujung bukit. Bersenandung Putra langit dilelah jiwa tebarkan titah Raja Alam. Membelai menyiram tawanan rindu-rindu.
Duhai dewi sedap malam...
Kurajut cinta Maha Raja bersama dikau dengan lembut gemulai indah hatimu. Lihatlah disana...Ya disana di pintu langit. Dayang-dayang tersenyum mengintip mesra ini...
"wahai pecintaKu...Nikmatilah pancar cintaKu atas cintamu pada kekasih jiwamu, tersenyumlah kau
slalu bawa kasihKu kpd sekalian mereka-mereka yang menghuni di lembah-lembah & bukit-bukit. Dan.. Bukanlah pedang penghunus jiwa ditebaskan hingga teteskan darah- darah yg KU bungkuskan rapi.
Seperti prajurit-prajurit istana perampas cinta.. Atau juga para petapa dalam rayu semedinya menadah air cintaKu. Melainkan baju langit yang Kupakaikan padamu..."
(bisik Raja Alam di qalbu
tersembunyi dan rapi)
Menetes butiran hangat merayapi pipi Putra langit. Hingga detak jantung menggema membelah awan-awan yang berkumpulan kelabu..
Dalam bisu senyap ditaman istana langit dipecah tanya kekasih jiwa...
Ada apa ?? Maha dahsyat apa yg membuat kanda Putra teteskan air suci ini.??
(tanya Dewi pd sang Putra)..
Memiris daku wahai dinda... kalamNya menyapa daku. Perang dan berperang mereka rebutkan mutiara-mutiara hati. Hingga perang kepada diri mereka sendiri ta kunjung menuai musim semi.
Sayap-sayap telah mereka gantungkan di dinding kamar dan teras langit. akankah mereka melihat bunga cintaNya.... sedang mata hatinya berlumuran darah...
Wahai Raja di raja .. tiada daku ada cinta kecuali Engkau yg maha cinta. Dan kerajaanMU... meliputi segala laku atas mereka dalam istana dan juga dilembah dan bukit sana.
Membisu kaku dewi sedap malam di dekapan Putra.sembari menghela air suci berwangikan melati syurga. (barly sm)
S_erasa mulai mengepak sayap anganku..
S_uara gemuruh membawa lamun ini jauh ketepi qalbu ..
S_enyum.... Yah senyum mu seakan memanggil jiwa bertemu ..
S_elendang sutera hati ini mengibas angin perindu ..
S_apa ku dirangkai kata untukmu selalu..
Bermanja daku dengan peri ditaman istana langit. Tertawan hati di wangi bunga-bunga lelehkan beku ny salju di ujung bukit. Bersenandung Putra langit dilelah jiwa tebarkan titah Raja Alam. Membelai menyiram tawanan rindu-rindu.
Duhai dewi sedap malam...
Kurajut cinta Maha Raja bersama dikau dengan lembut gemulai indah hatimu. Lihatlah disana...Ya disana di pintu langit. Dayang-dayang tersenyum mengintip mesra ini...
"wahai pecintaKu...Nikmatilah pancar cintaKu atas cintamu pada kekasih jiwamu, tersenyumlah kau
slalu bawa kasihKu kpd sekalian mereka-mereka yang menghuni di lembah-lembah & bukit-bukit. Dan.. Bukanlah pedang penghunus jiwa ditebaskan hingga teteskan darah- darah yg KU bungkuskan rapi.
Seperti prajurit-prajurit istana perampas cinta.. Atau juga para petapa dalam rayu semedinya menadah air cintaKu. Melainkan baju langit yang Kupakaikan padamu..."
(bisik Raja Alam di qalbu
tersembunyi dan rapi)
Menetes butiran hangat merayapi pipi Putra langit. Hingga detak jantung menggema membelah awan-awan yang berkumpulan kelabu..
Dalam bisu senyap ditaman istana langit dipecah tanya kekasih jiwa...
Ada apa ?? Maha dahsyat apa yg membuat kanda Putra teteskan air suci ini.??
(tanya Dewi pd sang Putra)..
Memiris daku wahai dinda... kalamNya menyapa daku. Perang dan berperang mereka rebutkan mutiara-mutiara hati. Hingga perang kepada diri mereka sendiri ta kunjung menuai musim semi.
Sayap-sayap telah mereka gantungkan di dinding kamar dan teras langit. akankah mereka melihat bunga cintaNya.... sedang mata hatinya berlumuran darah...
Wahai Raja di raja .. tiada daku ada cinta kecuali Engkau yg maha cinta. Dan kerajaanMU... meliputi segala laku atas mereka dalam istana dan juga dilembah dan bukit sana.
Membisu kaku dewi sedap malam di dekapan Putra.sembari menghela air suci berwangikan melati syurga. (barly sm)
Langganan:
Postingan (Atom)