Ku berdiri pada gelap dengarkan gemuruh ombak menjamahi bibir pantai.
Jiwaku memasir di mainkan riak-riak, ikuti angin yang mendebur.
Menatap aku tajam pada gulita segenap jiwa,
semua tanya hanya ku genggam dan ikat erat
dalam dada ta' mesti terlempar jauh.
Kau ku renangi..
Dengan segenap rasa yang mengombak di samudera bathin ini....
ta' memanggil daku, biarkan merasuki terdalam qalbumu..
Karang yang membentangi hati, perlahan curing goreskan kaki.
Teteskan darah asmara yang me_magma pada palung diri..
Duhai camar..
Yang bersembunyi dari cengkram malam,
rindu aku nyanyi candamu temani sungkurku.
Angin melontar-lontarkan bayang,
menghela ajakku berlari sejauh bintang.
Agar ta' ada lagi nyanyian romansa
yang ku ciptakan bertahun-tahun...
Walau kemana asa ku kuburkan,
ta' kan sirna liontin pada jantung ini.
Ataukah hanya keranda, pintuku menjemputmu..
Maafkanlah aku...
Luapkan semburan cinta yang membeku gunung di tempa waktu.
Tanpa peduli risau yang menghantuimu.
Sungguh putik cintaku tlah tumbuh
sebelum kamu mengenal cinta
D_uhai daku tertangkap dalam gelap
D_ari ranting-ranting bahasa jiwa
D_esah itu berkisah pd mlam mmbasah
I_mpian yg tlah lama kini mmbuka lagi
I_risan waktu sekian lama berlalu
I_kuti daku hingga dalam renang cintaNYA
A_lunan yang tersimpan rapi susuri hari
A_ku padanya...kini getar tanpa nada
A_llahku... beri cerita untuknya jua...
yah...... disini, kekasih pujaku untukNYA...
(barly al-Qalbu)